Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero)/KAI mencatatkan kinerja yang positif sepanjang 2017. Tercatat, laba perusahaan meningkat sekitar Rp 400 miliar.
Direktur Utama KAI Edi Sukmoro menuturkan, peningkatan laba bersih tersebut ditopang dengan peningkatan kinerja angkutan penumpang yang melebihi target yang ditetapkan.
"Laba kita unaudited itu di 2017 sebesar Rp 1,4 trliun, dari tahun lalu Rp 1 triliun. Untuk 2018 kita targetkan meningkat lagi menjadi Rp 1,7 triliun," kata Edi Sukmoro di Kementerian BUMN, Rabu (10/1/2018).
Baca Juga
Advertisement
Sebagai perusahaan public service, Edi mengaku peningkatan laba tersebut dinilai cukup tinggi. Laba ini akan dikembalikan dalam peningkatan pelayanan.
Adapun laba tersebut disumbang paling tinggi dari sektor angkutan penumpang. Meski angkutan barang berada di bawahnya, kinerjanya terus meningkat setiap tahun.
"Kemarin itu (2017) penumpangnya tercapai barangnya hanya 91 persen tapi dari sisi rupiahnya mendekati 98 persen sebenarnya secara menyeluruh kalau bicara rupiah hampir 50 : 50 rupiah dan barang," ujar dia.
Seeperti diketahui, jumlah penumpang yang diangkut hingga akhir 2017 mencapai 389 juta penumpang. Sementara pada 2016, tercatat 352 juta penumpang.
"Peningkatan jumlah penumpang ini sudah melebihi target yang kita tetapkan di mana sebenarnya target di 373 juta penumpang, jadi ini sudah lebih 5 persen dari target," ucap Edi.
Realisasi pengangkutan penumpang KAI tersebut bisa melebihi target karena ada penambahan perjalanan kereta di berbagai kota. Seperti kereta Argo Parahyangan untuk rute Jakarta-Gambir.
Awalnya, jumlah kereta Argo Parahyangan tersebut hanya 8 train set dengan total 16 perjalanan. Namun hingga akhir 2017, jumlah bertambah kini menjadi 28 perjalanan, yang dilayani oleh 14 train set. (Yas)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bos KAI Janji Bakal Layanan Wifi
Sebelumnya, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro menjanjikan peningkatan pelayanan di 2018. Salah satunya adalah pengadaan fasilitas koneksi internet (WiFi) di dalam kereta api (KA).
Peningkatan fasilitas layanan di dalam kereta ini sudah menjadi wacana sejak lama. Hanya saja sampai sekarang belum ditindaklanjuti secara serius.
Dengan adanya peningkatan layanan ini, diharapkan pengguna kereta api setiap tahun naik. Tahun 2017 saja, KA sudah berhasil mengangkut 389 juta penumpang.
"Saat ini mengenai fasilitas WiFi di kereta ini terus kita bicarakan, dan harapannya tahun ini sudah kita implementasikan. Namun bertahap, tidak langsung semua kereta ada WiFi," ucap dia di Gedung Jakarta Railway Centre (JRC), Jakarta, Selasa 9 Januari 2018.
Bahkan, Edi mengaku sudah mengalokasikan anggaran untuk pemasangan fasilitas internet on train tersebut. Hanya saja berapa investasinya, Edi masih belum bisa mengungkapkan mengingat masih dalam pembicaraan akhir.
Menurut dia, saat ini fasilitas internet tersebut sudah menjadi keharusan, mengingat perkembangan teknologi yang terus terjadi. Para pengguna kereta api saat ini sebagian besar sudah memiliki telepon genggam.
"Kan, ada juga pebisnis yang menggunakan kereta, misal Jakarta ke Bandung. Jadi di dalam kereta itu bisa sambil kerja," tegasnya.
Advertisement