Sudah Unicorn, Bos Bukalapak: Kami Ingin Lebih Besar

Setelah Traveloka, Tokopedia, dan GoJek, kini startup lokal Bukalapak juga menyandang status unicorn. Apa target Bukalapak selanjutnya?

oleh Andina Librianty diperbarui 10 Jan 2018, 18:45 WIB
Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky memberikan keterangan kepada awak media saat merayakan HUT ke-8 Bukalapak di Jakarta, Rabu (10/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pelan tapi pasti, startup unicorn di Indonesia terus bertambah. Setelah Traveloka, Tokopedia, dan GoJek, kini startup lokal lain, yakni Bukalapak juga telah menyandang status unicorn.

Konfirmasi mengenai hal ini disampaikan langsung oleh CEO Bukalapak, Achmad Zaky. "Kami memang belum mengeluarkan pernyataan resmi, tapi kami memang sudah unicorn," tutur Zaky saat ditemui di perayaan HUT ke-8 Bukalapak di Jakarta, Rabu (10/1/2018).

Unicorn adalah sebutan bagi startup yang memiliki valuasi lebih dari US$ 1 miliar. Sayangnya, Zaky enggan merinci lebih lanjut soal status barunya tersebut, termasuk total valuasi dan daftar investornya.

Ia mengungkap bahwa para investor Bukalapak saat ini belum ingin dipublikasikan. "Invesor kami belum mau kasih pernyataan ke publik," tambahnya.

Setelah menyandang status unicorn, Bukalapak tidak lantas berpuas diri. Namun, diakui Zaky, unicorn merupakan salah satu pencapaian besar selama delapan tahun Bukalapak beroperasi.

"Unicorn memang pencapaian besar, tapi mimpi kami lebih besar dari itu. Kami punya misi jangka panjang, yaitu memberikan kontribusi lebih untuk masyarakat dan bangsa ini. Sejak pertama berdiri, misi kami bukan hanya untuk menjadi perusahaan biasa, tapi benar-benar memberikan dampak yang besar dan baik," jelasnya.


Transaksi Meningkat Empat Kali

Lebih lanjut, Zaky mengungkapkam bisnis Bukalapak terus mengalami kemajuan. Transaksi naik tiga hingga empat kali lipat pada tahun lalu, dengan 35 juta pengguna unik setiap bulan atau sekira 30 persen warganet Indonesia pernah mengakses Bukalapak dalam sebulan.

Saat ini, total ada 2,2 juta pelapak atau Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang bergabung. "Artinya (dari pertumbuhan) pendapatan pelapak 2-3 kali lipat lebih besar. Kami berkomitmen untuk terus mendukung UKM di Indonesia," tuturnya.

Selain itu, Bukalapak tidak ingin terlalu fokus pada kompetisi. Layanan e-Commerce tersebut akan lebih fokus memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen dan memperkuat kualitas produknya. Selain itu, juga memberikan dukungan penuh memajukan UKM.

"Harapan saya, kami lebih fokus kepada konsumen dan mendukung UKM, serta menjadi aset yang berharga untuk bangsa dan negara. Kami ingin menjadi platform ekonomi kerakyatan, sesuai dengan harapan Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo)," ungkapnya.

(Din/Cas)

Saksikan Video Pilihan Video Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya