Liputan6.com, Jakarta Remaja 14 tahun asal Uttarakhand, India menderita anemia akut dan harus diberi transfusi darah selama dua tahun. Dia sudah kehilangan 22 liter darah.
Dokter yang memeriksa remaja itu di Uttarakhand tidak dapat mendeteksi penyebab anemia yang mengakibatkan dia kehilangan darah.
Advertisement
Demi pengobatan yang akurat, remaja anemia itu dibawa ke Sir Gangga Ram Hospital di Delhi. Ketika diperiksa, dokter di Sir Gangga Ram Hospital terkejut.
Mereka menemukan cacing tambang di usus kecil. Cacing tambang itu mengisap darah. Hal ini membuat remaja itu pucat dan mengalami penurunan berat badan, dilansir dari India, Kamis (11/1/2018).
Akibat anemia, dia juga mengalami pertumbuhan kerdil. Akhirnya, dia harus diberi transfusi darah selama dua tahun pengobatannya.
Saksikan juga video berikut ini:
Kasus unik
Kasus cacing tambang yang menyebabkan remaja terkena anemia akut ini sangat unik. Kasus ini pun diterbitkan dalam Journal of Infectious Diseases and Therapy terbaru.
Menurut temuan, jika cacing tambang tidak didiagnosis secara tepat waktu dapat menyebabkan seseorang kehilangan darah, anemia akut, dan komplikasi lainnya. Dr Anil Arora, ketua departemen gastroenterologi di SGRH, mengatakan, remaja itu sudah menerima 22 liter darah, sebagai ganti darahnya yang hilang.
Kadar hemoglobin remaja 14 tahun ini rendah, yakni 5,86. Cacing tambang memengaruhi paru-paru dan usus kecilnya.
"Untuk mendeteksi cacing tambang itu kami melakukan endoskopi kapsul. Hasilnya sangat mengejutkan. Kami bisa melihat cacing tambang di usus kecil. Cacing itu terlihat aktif mengisap darah," kata Arora.
Advertisement
Minuman atau makanan yang tidak higienis
Cacing tambang akan berwarna merah saat mereka menyedot darah dari tubuh remaja itu.
Endoskopi kapsul adalah prosedur menggunakan kamera nirkabel kecil untuk memotret saluran pencernaan seseorang.
Cacing tambang banyak ditemukan di Asia. Cacing ini memasuki tubuh seseorang melalui air minum yang terkontaminasi atau makanan yang tidak higienis.