DKI Bidik Investasi 300 Juta USD di Bidang Pengelolaan Sampah

Pengusaha Saudi itu berencana melakukan investasi dengan nilai sekitar US$ 300 hingga 400 juta.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jan 2018, 20:43 WIB
Balon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bersama relawan bersihkan sampah saat Car Free Day dikawasan Bunderan HI, Jakarta, (27/3/2016). Dengan Kenakan kaos biru, Sandiaga Uno punguti sampah disepanjang kawasan Bunderan HI. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI akan bekerja sama dengan investor asal Arab Saudi dalam bidang pengolahan sampah. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyambut baik rencana itu.

Pernyataan tersebut disampaikan Sandiaga usai pertemuan dengan salah satu pengusaha asal Arab Saudi di Balai Kota DKI Jakarta.

"Kami kedatangan investor dari Arab Saudi. Rencananya, mereka ingin melakukan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, terutama untuk pengolahan sampah," kata Sandiaga di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (10/1/2018).

Menurut dia, pemodal tersebut berencana berinvestasi dengan nilai sekitar 300 hingga 400 juta dolar Amerika Serikat (AS). Bidang yang akan mendapat kucuran investasi itu adalah konversi energi dari pengolahan sampah di ibu kota.

"Kalau kerja sama ini terealisasi, maka nantinya sampah yang ada di Jakarta dapat diolah sedemikian rupa kemudian diubah menjadi sumber energi terbarukan atau disebut `waste to energy`," ujar Sandiaga yang dikutip dari Antara.

Dia menuturkan permasalahan sampah di Kota Jakarta membutuhkan penanganan yang ekstra. Oleh karena itu, pihaknya pun menyambut positif rencana kerja sama tersebut.

 


Buka Lapangan Kerja

Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno (tengah) saat ikut serta dalam rangka peringatan Hari Sampah Nasional oleh Yayasan Chesire, Young Voices Indonesia, dan Indonesia Setara Foundation di Jakarta, Minggu (13/3). (Liputan6.com/ Immanuel Antonius)

Lebih lanjut, dia juga berharap, kedepannya kerja sama dalam bidang pengelolaan sampah menjadi energi terbarukan dapat membuka lapangan pekerjaan baru untuk warga. Pihak investor pun sudah memberikan gambaran kebutuhan tenaga kerjanya. 

"Mungkin untuk sekitar 1.000 sampai 1.500 orang pada tahap konstruksi. Kemudian, akan dibutuhkan sekitar 400 sampai 600 orang saat pengoperasiannya," ungkap Sandiaga.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya