Liputan6.com, Jakarta - Usai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan dokter Bimanesh Sutarjo sebagai tersangka, pihak Rumah Sakit (RS) Medika Permata Hijau mengunci rapat informasi yang keluar. Terlebih, direktur utama rumah sakit itu tidak berada di kantornya.
Marketing RS Medika Permata Hijau Dwi menyampaikan, Dirut Hafil Budianto Abdulgani sedang berada di luar negeri. Sehingga, pihak rumah sakit tidak bisa memberi keterangan tentang dokter Bimanesh.
Advertisement
"Beliau sudah ditunjuk untuk jadi pembicara dari rumah sakit. Dan kebetulan Beliau sedang cuti," tutur Dwi di RS Medika Permata Hijau, Jakarta Barat, Kamis (11/1/2018).
Menurut Dwi, kemungkinan Hafil baru kembali Jumat 12 Januari besok. Hal itu lantaran pengajuan cuti mulai tanggal 8 Januari kemarin hingga 12 Januari 2018.
"Koordinasi soal ini sih enggak. Dia cuma bilang gitu saja sih. Kita tidak bisa kasih statement," jelas dia.
Sementara itu, pihak humas RS Medika Permata Hijau masih bertugas di luar rumah sakit. Kemungkinan, staf humas akan kembali ke rumah sakit setelah jam makan siang nanti.
"Kebetulan lagi baksos ya. Paling after lunch nanti mereka balik," Dwi menandaskan.
Dikenal Dokter yang Baik
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan dokter Bimanesh Sutarjo sebagai tersangka atas dugaan menghalangi penyidikan kasus megakorupsi e-KTP yang menjerat Setya Novanto.
Di mata karyawan Rumah Sakit Medika Permata Hijau Jakarta, peristiwa itu cukup mengejutkan.
Salah satu pekerja rumah sakit yang enggan disebut identitasnya mengaku kaget. Sebab, dokter Bimanesh punya predikat baik di lingkungan rumah sakit tersebut.
"Pak dokter Bimanesh itu sering kasih free (gratis) pasien. Waktu belum ada BPJS. Dia gampanginlah kalau ada biaya pengobatan nanti diarahkan pasiennya biar murah," tutur seorang ibu berjilbab di RS Medika Permata Hijau, Jakarta Barat, Kamis (11/1/2018).
Dia menyampaikan, kalau bisa disebut malaikat, sanjungan itu pantas diberikan ke Bimanesh. Meski begitu, sebaik apa pun seseorang, bisa saja dimanfaatkan oleh orang lain sehingga malah ikut terjerumus ke hal yang salah.
"Ya saya enggak tahu apa mungkin ada jasa atau apa ya. Enggak enak jadi menolong atau bagaimana," jelas dia.
Pantauan Liputan6.com, aktivitas RS Medika Permata Hijau berjalan seperti biasa. Namun, pihak yang bisa dimintai keterangan seperti Kepala Humas dan Direktur Utama (Dirut) rumah sakit sedang tidak berada di tempat.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement