Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tak mengenal ikan salmon? Ya, santapan ikan salmon kerap dicari orang karena mengandung banyak gizi. Selain menyehatkan, daging ikan salmon juga lezat untuk dikonsumsi.
Akan tetapi, pernahkah kamu menyadari warna apa yang sebenarnya pada daging ikan salmon?
Baca Juga
Advertisement
Kebanyakan orang pasti akan memberikan jawaban warna merah pada daging ikan salmon. Namun, sebenarnya ikan salmon juga memiliki warna putih dalam daging mereka.
Ikan salmon yang dikembangkan lewat perternakan umumnya mempunyai daging alami berwarna putih.
Sayangnya, warna putih pada daging salmon ternyata tak menarik minat para konsumen. Daging ikan salmon bewarna kemerah-merahan lebih banyak dicari orang.
Hal ini menyebabkan, para peternak ikan salmon memutar otak untuk mencari cara agar daging salmon hasil budidaya mereka laku terjual di pasaran.
Don Reed merupakan salah satu perternak daging ikan salmon, yang selalu memberikan pewarna kimia untuk mengubah warna daging pada ikan salmon miliknya.
Para peternak terpaksa berusaha mewarnai daging merah pada salmon
"Jika kami tak melakukannya, maka pelanggan tak akan ada yang membelinya. Para konsumen akan membeli apa yang mereka kenal dan apa yang mereka sukai," ujar Read, dilansir dari Time, Kamis (11/1/2018).
Ikan salmon liar yang berasal dari laut, memang terkenal memiliki warna daging lebih gelap daripada salmon di perternakan. Itu sebabnya ikan salmon liar bisa lebih mahal tiga kali di pasaran untuk dijual.
Warna merah dalam ikan salmon muncul karena adanya kandungan pigmen warna yang disebut carotenoids, yang biasa ditemukan dalam warna wortel dan tomat.
Ikan salmon liar akan mendapatkan pigmen warna merah dari daging mereka karena mengonsumsi udang, kepiting dan kril.
Sedangkan ikan salmon dengan daging putih umumnya mengonsumsi cumi-cumi dan lebih sedikit memakan udang-udangan. Sehingga warna daging mereka tak berubah seperti ikan salmon daging merah.
Ikan salmon ternak akan mendapatkan warna merah dari makanan yang dicampur dengan alga ataupun pewarna sintesis. Kedua cara tersebut sering digunakan para peternak ikan salmon untuk mendapatkan sejumlah keuntungan.
Advertisement
Daging putih dikenal lebih lezat
Cara lain yang ditempuh untuk membuat daging ikan salmon bewarna merah biasanya menggunakan senyawa kimia yang disebut astaxanthin.
Menurut lembaga makanan dan obat-obatan Amerika, pewarna tersebut aman dikonsumsi asal jumlahnya tak lebih dari 80 miligram.
Senyawa kimia astaxanthin sendiri dikenal dengan harga yang terbilang mahal. Walaupun begitu, pewarna tersebut bisa mendongkrak penghasilan para peternak ikan salmon.
Biasanya astaxanthin juga dibuat dalam bentuk pil yang bisa dijual untuk manusia sebagai suplemen antioksidan.
Karena mahal, tak jarang para pengusaha ikan salmon lain hanya menambahkan sumber karotenoids dari alga ataupun udang-udangan supaya menutrisi ikan salmon agar tumbuh lebih cepat.
Para peternak ikan salmon cenderung berhati-hati ketika menggunakan suplemen pewarna tersebut. Namun, tak ada yang tahu seberapa banyak mereka mencampurkan senyawa kimia ke dalam daging.
"Akan sangat bagus sekali jika kita tak menggunakan pewarna itu," ucap Sebastian Belle, Direktur Eksekutif dari Asosiasi Maritim Laut.
Jika saja orang-orang lebih adil memilih daging ikan salmon, maka para peternak tak akan menggunakan pewarna tersebut.
Selain itu, kandungan gizi dari daging ikan salmon putih dan merah juga sama. Mengutip The Globe and Mail, ikan salmon daging putih mampu memproses lebih baik karotenoids dalam tubuh mereka dibandingkan dengan salmon daging merah. Itulah sebabnya warna pada daging mereka tak berubah.
Kemudian, sebenarnya saat ini daging putih salmon sudah mulai populer di kalangan para chef. Hal ini dikarenakan daging putih ikan salmon menghasilkan rasa yang lebih kaya dan berlemak, sehingga jauh lebih memuaskan dibanding ikan salmon dengan daging merah.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini: