Makassar - Kakak beradik Aziz dan Andi Mudzakkar akan bertarung di Pilkada Sulawesi Selatan. Keduanya sama-sama menjadi calon wakil gubernur mendampingi pasangannya masing-masing.
Dari semua palagan politik yang pernah diikutinya, barangkali pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulsel tahun inilah yang paling menguras emosi Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar. Sebab, anggota DPD tiga periode itu bakal berhadapan dengan adiknya, sang Bupati Luwu Andi Mudzakkar.
Advertisement
Aziz merupakan cawagub yang mendampingi Nurdin Halid (NH). Adapun sang adik yang akrab disapa Cakka itu berpasangan dengan Ichsan Yasin Limpo.
"Apa yang menjadi keprihatinan sekian lama, dan kemudian juga ternyata sama juga dengan pemikiran Pak NH, bahwa bangsa kita ini sudah berada di depan jurang. Baik di bidang politik maupun ekonominya," kata Aziz tentang kesediaannya kembali bertarung di pilgub Sulsel untuk kali ketiga.
Aziz dan Cakka merupakan putra Kahar Mudzakkar dari ibu yang berbeda. Kahar Mudzakkar dikenal sebagai tokoh pejuang dan mantan pengawal kesayangan Presiden Sukarno. Namun, kemudian Kahar membentuk Tentara Islam Indonesia karena kekecewaannya. Ia diklaim tewas tertembak pada 3 Februari 1965. Namun, sampai sekarang jenazah atau makamnya tak pernah ditemukan.
Siapa Lebih Unggul?
Menurut pengamat politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Jayadi Nas, secara ketokohan, Aziz lebih unggul daripada Cakka.
"Cakka kan hanya dikenal di Luwu Raya, sedangkan Aziz ketokohannya dikenal hingga ke semua pelosok di Sulsel," ungkap Jayadi.
Aziz memang tergolong veteran untuk urusan Pilgub Sulsel. Pada Pilgub 2007, dia jadi kandidat gubernur yang berduet dengan Mubil Handaling. Namun, ia kalah oleh pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang.
Syahrul merupakan kakak Ichsan, pasangan Cakka sekarang. Duet Syahrul-Agus pula yang kembali mengalahkan Aziz kala menjadi cawagub berduet dengan Ilham Arief Sirajuddin di Pilgub Sulsel 2013.
Tak mengherankan pula kalau kemudian Aziz kritis dengan kinerja Syahrul sekarang. Menurut dia, di balik angka-angka tinggi keberhasilan Sulsel, masih ada ketimpangan.
"Coba kita lihat di negeri kita ini, kita masuk nomor empat negara paling tinggi kesenjangannya. Jadi, saya sejak dulu kurang menerima bila ada orang yang bangga dengan pertumbuhan ekonomi sekarang," katanya dalam diskusi bertajuk Menatap Wajah Sulsel 2023 yang dihelat Fajar Group di Makassar pada Desember.
Di titik itu, dia berseberangan dengan sang adik yang juga hadir dalam diskusi yang sama. Cakka justru memuji kinerja pemerintahan Syahrul-Agus.
"Pak Syahrul dan Pak Agus saya angkat topi dengan standar maksimal tingkat pertumbuhan ekonominya. Hari ini memang sangat diperlukan pertumbuhan ekonomi dari semua sektor yang ada, serta tingkat pendidikan," katanya.
Advertisement
Berbeda Ibu
Cakka dalam bahasa Luwu berarti cerah. Seperti Aziz, putra bungsu pasangan Abdul Khahar Mudzakkar-Hj Andi Haliah itu lahir dan besar di Palopo, sebelum kemudian kuliah di Jurusan Teknik Sipil Unhas.
Adapun Aziz merupakan putra pasangan Khahar Mudzakkar-Hajjah Habiba. Dalam pemilihan anggota DPD 2014, suami Hj Sabriati Aziz itu mampu meraup suara lebih dari 1 juta, hanya berjarak sekitar 700 ribu suara dari raihan di Pilgub Sulsel 2013, berpasangan dengan Ilham Arief Sirajuddin. Hal itu memperlihatkan bahwa bapak delapan anak itu memiliki pendukung yang loyal.
Jejak keorganisasiannya menjulur panjang. Diawali sebagai ketua umum HMI cabang Ujung Pandang (kini Makassar) 1987-1988. Alumnus Fakultas Perikanan Universitas Hasanuddin itu juga tercatat pernah menjadi dosen di Pesantren Hidayatullah, Depok.
Sementara itu, Cakka lebih banyak berkiprah di bidang konstruksi sebelum terjun ke politik. Kendaraan politik pertama suami Andi Tendri Karta Mudzakkar tersebut adalah Partai Bulan Bintang (PBB).
Posisinya sebagai ketua umum lantas mengantarkan Cakka duduk di parlemen sebagai wakil ketua DPRD Luwu pada 1992-2002. Bagi dia, "perang saudara" di dunia politik di pilgub Sulsel kali ini bukanlah yang pertama. Pada Pilkada Luwu 2009, dia juga berhadapan dengan saudaranya, Buhari Kahar Muzakkar, dan berhasil menang.
Persaingan sengit dua bersaudara tersebut diperkirakan bakal terjadi di Luwuk Raya. Pasangan masing-masing jelas akan mengandalkan keduanya untuk memperebutkan lebih dari 1 juta suara di sana.
Di mata Jayadi, ada tiga faktor yang membuat Aziz bakal mampu mengungguli Cakka di Sulsel, apalagi hanya sekadar daerah Luwu Raya. Pertama, menurut dia, Aziz hingga saat ini mampu merawat ketokohannya.
Kedua, sebagai tokoh agama, Aziz yang juga dikenal sebagai ustaz itu mampu menjaga hubungan dengan semua umat beragama. "Ketiga, Aziz sangat dekat dengan umat dibandingkan dengan Cakka," katanya.
Akan tetapi, Andi Luhur Priyanto, pengamat lainnya dari Universitas Muhammadiyah Makassar, menganggap Cakka juga punya kelebihan yang tak dimiliki Aziz. Meski pernah memimpin partai Islam, PBB (Partai Bulan Bintang), Cakka dinilai lebih nasionalis.
"Karakter ini membuat figur Cakka lebih diterima di basis pemilih minoritas dan plural," kata Andi.
Yang pasti, meski berseberangan di palagan politik kali ini, tidak berarti "hubungan batin" keduanya terputus. Saat menghadiri Milad Ke-108 Muhammadiyah di Jeneponto pada 25 November tahun lalu, Aziz tertangkap kamera menggunakan ponsel bergambar pasangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar di bagian belakang. Lengkap dengan slogan Bersama Itu Kita.
Meski memang, sumber fajar.co.id menyebutkan bahwa Aziz tak sadar ada gambar tersebut di ponsel yang dia pinjam. "Itu HP-nya Syamsuddin Karlos (anggota DPRD Sulsel)," kata sumber itu.
Baca berita Jawa Pos lainnya di sini.
Saksikan video pilihan di bawah ini: