Penerimaan Negara dari Sektor Kelautan Cuma 51 Persen dari Target

Untuk target PNBP di 2018 Kementerian Kelautan dan Perikanan sebesar Rp 600 miliar atau lebih rendah dari target 2017.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 12 Jan 2018, 08:15 WIB
Ikan yang telah dibekukan dilelang di pelelangan ikan Muara Angke, Jakarta, Kamis (24/3). Pada 2015 secara total Indonesia telah memanfaatkan potensi ekonomi sektor kelautan sekira Rp350 triliun. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti dikenal kontroversial dengan kebijakan dalam memerangi praktik kejahatan perikanan atau Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing. Salah satu yang paling ekstrem adalah mengebom dan menenggelamkan kapal-kapal asing maling ikan di perairan Indonesia.

Selama tiga tahun konsisten menjalankan upaya tersebut, setoran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sumber daya alam mengalami pasang surut. Terakhir di 2017, bahkan realisasinya tidak mencapai target.

Dari data Kementerian Keuangan yang diterima Liputan6.com, Jakarta, Jumat (11/1/2018), PNBP yang disetorkan KKP kepada negara di 2017 sebesar Rp 491 miliar. Realisasi tersebut sebesar 51,68 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2017 yang mematok Rp 950 miliar.

"Realisasi PNBP KKP 2017 sebesar Rp 491,18 miliar. Sedangkan targetnya di 2018 sebesar Rp 600 miliar," kata Direktur PNBP Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan, Mariatul Aini.

Berdasarkan data, capaian PNBP kementerian di bawah kepemimpinan Menteri Susi pada tahun lalu mengalami kenaikan dibanding realisasi 2016 yang sebesar Rp 362 miliar. Namun pencapaian PNBP periode 2016 pun jauh dari target yang sebesar Rp 693 miliar.

Sementara di 2015, PNBP KKP yang masuk ke dompet negara hanya Rp 77 miliar. Jumlah itu hanya 13,29 persen dari target keseluruhan pada periode tersebut sebesar Rp 579 miliar. Sedangkan realisasi PNBP periode 2014 mencapai Rp 214 miliar atau hampir mendekati target yang dipatok Rp 250 miliar.

Saat dikonfirmasi alasan capaian PNBP KKP pada tahun lalu sebesar Rp 491 miliar atau 51,68 persen dari target, Sekretaris Jenderal KKP, Rifky Effendi Hardijanto tak mau memberikan alasannya. Dia tetap membanggakan perolehan PNBP KKP yang disetor ke negara.

"Ini (PNBP) sudah meningkat tajam bila dibandingkan 2016. Realisasinya sudah lebih dari 50 persen," tegasnya singkat.

Sedangkan untuk target PNBP di 2018 yang sebesar Rp 600 miliar atau lebih rendah dari target 2017, Rifky pun mengaku itu angka yang realistis. "Lebih realistis," kata Rifky.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Akui Ekspor Turun

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menyatakan Indonesia dapat merajai pasar ikan hias dunia, mengalahkan Singapura. (Dok.KKP)

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengakui terjadi penurunan ekspor di sektor perikanan. Namun penurunan ini dinilai masih lebih baik dibanding negara eksportir perikanan lainnya.

Hal tersebut Susi sampaikan saat membuka Konferensi Pers terkait Kinerja 2017 dan Rencana Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) 2018.

"Ekspor walaupun turun, dibandingkan negara lain jauh lebih baik," ujar dia di Kantor KKP, Jakarta, Kamis (11/1/2018).

Selain itu, dia menegaskan jika selama 3 tahun terakhir sudah banyak hal yang telah dicapai kementeriannya. Masyarakat pun diminta tidak beranggapan jika hal yang dilakukan KKP selama 3 tahun terakhir hanya terkait menenggelamkan kapal pencuri ikan semata.

"Jangan tolong beritanya KKP cuma penenggelaman kapal. Tidak benar 3 tahun hanya penenggelaman kapal," dia menuturkan.

Susi juga meminta agar polemik penenggelaman kapal pencuri ikan ini tidak lagi berlanjut. Lebih baik ke depan fokus membenahi sektor perikanan dan menyejahterakan nelayan.

"Kita move on dari persoalan-persoalan yang membebani dan menjadi hal-hal tdak perlu. Ke depan kita merealisasikan program kerja kita," tandas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya