Sumenep - Jangan terkejut bila Anda mengunjungi Pantai Badur di Desa Badur, Kecamatan Batu Putih yang terletak di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Pasalnya, pantai dengan hamparan pasir sepanjang 40 meter itu menyajikan air dengan rasa tawar. Sangat segar bila dicicipi saat pagi hari.
Setelah ditelusuri, air tawar tersebut berasal dari sumber mata air yang jaraknya sekitar 100 meter dari bibir pantai. Meski mengalir hingga ke bibir pantai, rasa air tawarnya tidak hilang.
Pantai Badur merupakan satu dari sekian destinasi wisata pantai di Kabupaten Sumenep. Kabupaten yang terkenal dengan Gili Labak dan Gili Iyang ini, memang memiliki banyak wisata alam.
Namun, berbeda dengan pantai lainnya di Sumenep, Pantai Badur memiliki air yang tawar. Tak hanya memiliki keunikan, Pantai Badur juga menyajikan keindahan lainnya.
Baca Juga
Advertisement
Misalnya deretan pohon Cemara Udang di sepanjang pantai. Selain itu, di sisi barat pantai terdapat gua. Gua Pantai Badur biasa dijadikan lokasi berswafoto dan foto bersama oleh pengunjung.
Untuk dapat sampai di pantai unik ini, pengunjung harus menempuh perjalanan darat sekitar 30 kilometer dari pusat kota Sumenep.
Letak pantai ini hanya tujuh kilometer dari Pantai Lombang, Kecamatan Batang-Batang. Seperti Pantai Lombang, sejumlah fasilitas sudah tersedia di sekitar pantai. Mulai dari tempat ibadah atau musala, pusat perbelanjaan, dan toilet umum.
Salah satu perangkat Desa Badur, Ruskam mengatakan pada, tahun ini, Desa Badur akan menganggarkan pembenahan fasilitas. Mulai gazebo dan beberapa fasilitas lainnya yang bisa menunjang kenyamanan wisatawan.
"Kami bertekad benahi fasilitas demi mendukung program Pemkab Sumenep mengenai Visit Sumenep 2018," ucap dia, dikutip Radar Bali (Jawa Pos Group), Senin, 8 Januari 2018.
Baca berita menarik dari JawaPos.com lain di sini.
Sensasi Pagi di Pantai Slopeng
Objek wisata lain di Sumenep, Madura, Jawa Timur, adalah Pantai Slopeng yang memiliki khas keindahan gunung pasir. Hanya saja, keindahan pantai yang perna mengalami kejayaan pada puluhan tahun silam itu secara perlahan mulai menghilang seakan ditelan waktu. Gunung pasir yang khas mulai hilang tertutup rindangnya pohon-pohon cemara yang tumbuh di atas tumpukan pasir putih.
Namun, nama Pantai Slopeng sudah kadung dikenal hingga ke luar daerah. Tak mengherankan, bila kemudian banyak warga luar daerah yang menyambangi objek wisata pantai di pesisir utara Pulau Garam, tepatnya di Desa Semaan, Kecamatan Dasuk, Sumenep.
Keindahan pantai ini memang sangat cocok untuk dijadikan tempat berlibur. Terutama, bila para pelancong ingin menghilangkan kejenuhan rutinitas ataupun pekerjaan.
Tak hanya hari libur, para pengunjung datang ke lokasi wisata pantai yang ciri khasnya mulai hilang tersebut. Di pagi hari, saat matahari menyingsing di ufuk timur, banyak pelancong menikmati keindahan tersebut. Mereka bahkan memanfaatkan suasana matahari terbit sebagai latar belakang foto, baik untuk swafoto, bersama keluarga maupun teman.
"Pantai ini memang sangat indah, apalagi pada saat pagi hari, di mana matahari akan terbit. Maka, tempat wisata ini sangat cocok bagi warga yang suka berfoto selfie dengan background keindahan matahari yang baru terbit," ucap salah seorang pengunjung wisata Pantai Slopeng, Wulandari (30), Kamis, 6 Juli 2017.
Advertisement
Hilangnya Gunung Pasir Pantai Slopeng
Wulan menjelaskan, keindahan pantai ini tidaklah mudah ditemukan di pantai lain, sehingga sangat disayangkan jika sampai ciri khas pantai tersebut dihilangkan. Sebab, semestinya, khas yang ada dan sudah dikenal di mana-mana tetap terjaga. Dengan demikian, para wisatawan yang sudah mengetahui keindahan tempat itu selalu tertarik untuk berkunjung.
"Selain pantainya yang indah, sebenarnya objek wisata ini memiliki gunung pasir yang bagus. Pasirnya putih dan bersih, sehingga jika tidak tertutupi rindangnya pohon cemara akan dapat menambah keindahan pantai, bahkan itu sudah ciri khas sejak dulu," ujar dia.
Keberadaan objek wisata Pantai Slopeng sekarang sudah jauh berbeda dengan puluhan tahun lalu. Selain kondisi gunung pasir yang telah tertutupi pohon cemara, pasir yang biasa terlihat putih sudah kotor tertutupi daun cemara yang runtuh dari pohonnya.
Alhasil, gunung pasir tersebut terlihat seperti hutan belantara yang tidak pernah dirawat. Bahkan, sebagian fasilitas permainan maupun tempat teduh pengunjung juga rusak.
Kendati demikian, banyak warga masih memanfaatkan keindahan pantai yang ada untuk dijadikan tempat liburan. Menurut Wulan, seandainya pantai tersebut terawat dan ciri khas yang ada tidak dihilangkan, kemungkinan besar wisatawan yang berkunjung akan banyak seperti di masa kejayaannya puluhan tahun silam.
Saksikan video pilihan di bawah ini: