Liputan6.com, Makassar - Kantor Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar kekurangan stok golongan darah A resus positif.
"Permintaan darah A cukup banyak, sementara persediaan sangat kurang, karena itulah yang membutuhkan darah umumnya membawa anggota keluarga untuk jadi donor," kata Kepala Humas PMI Kota Makassar Ahmad Syauki di Makassar, Kamis, 11 Januari 2018, dilansir Antara.
Menurut dia, dalam beberapa hari terakhir memang banyak permintaan golongan darah A baik dari rumah sakit maupun puskesmas. Kondisi itu, lanjut dia, belum sebanding dengan persediaan darah yang ada di UPT PMI Makassar.
Baca Juga
Advertisement
Sebagai gambaran, pada UTD PMI Makassar posisi Kamis kemarin, hanya tersedia 245 kantong darah. Padahal, idealnya harus tersedia 600 kantong darah per hari untuk memenuhi kebutuhan darah dari 50 rumah sakit di wilayah Makassar.
Berkaitan dengan hal tersebut, dia mengimbau agar masyarakat dapat menjadi donor sukarelawan untuk misi kemanusiaan. Akibat kekurangan stok darah ituu, salah seorang keluarga pasien di RS Awal Bros, Nuraeni mengaku, terpaksa mencari sejumlah sekuriti untuk mendapatkan darah yang dibutuhkan keluarganya.
"Rata-rata pasien membutuhkan trombosit darah A untuk persediaan darah saat operasi," ujarnya.
Permintaan Darah di Sukabumi
Sementara, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi, Jawa Barat, pada 2018 membutuhkan sekitar 23 ribu labu darah dari berbagai golongan darah untuk memenuhi permintaan warga.
"Pada tahun ini diperkirakan permintaan darah mengalami kenaikan sekitar 15 sampai 20 persen dibandingkan tahun lalu yakni sekitar 17 ribu labu darah," kata Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo di Sukabumi, Rabu, 10 Januari 2018, dilansir Antara.
Menurutnya, tingginya permintaan dan kebutuhan darah karena PMI Kota Sukabumi tidak hanya menyuplai darah untuk warganya saja, tetapi keluar daerah seperti Kabupaten Sukabumi, Bogor dan Cianjur.
Kebutuhan darah tersebut diyakini bisa terpenuhi karena pihaknya sudah mempunyai banyak progam salah satunya membentuk komunitas pendonor darah selain menerima pasokan darah dari pendonor aktif atau rutin.
Ia juga menerangkan dengan adanya komunitas tersebut, kebutuhan darah di Kota Sukabumi dalam beberapa tahun terakhir selalu terpenuhi. Walau begitu, ada beberapa momen seperti Ramadan pasokan darah terbatas.
"Kami membentuk komunitas peduli donor darah mulai dari kampung, sekolah, kampus, masjid, hingga RT dan RW," tambahnya.
Advertisement
Kampung Donor
Suranto mengatakan untuk kampung donor darah saat ini sudah dibentuk di tiga Kecamatan Baros, Cibeureum, dan Gunungpuyuh yang setiap harinya rata-rata mencapai antara 15 sampai 25 orang yang mendonorkan darahnya.
Selain itu, komunitas tersebut menjadi tulang punggung ketersediaan darah di Kota Sukabumi. Pihaknya mengapresiasi warga yang saat ini sudah sadar pentingnya mendonorkan darahnya.
Sebab selain bisa menyelamatkan nyawa orang, donor darah juga bisa menyehatkan sebab darah akan berproduksi dan tergantikan dengan darah yang baru dan lebih segar.
"Sebelum mendonorkan darahnya, pendonor akan diperiksa dahulu kesehatannya seperti tekanan darah atau penyakit lainnya," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini: