Ahli biologi, Leonardo Flach menarik bangkai lumba-lumba yang ditemukan mati mengapung di Teluk Sepetiba, 72 km dari Rio de Janeiro, Brasil, Kamis (11/1). Lebih dari 80 lumba-lumba mati dalam jangka waktu 18 hari terakhir di teluk itu. (AP/Leo Correa)
Seekor lumba-lumba abu-abu ditemukan mati mengapung di Teluk Sepetiba, 72 kilometer dari Rio de Janeiro, Brasil, Kamis (11/1). Jumlah kematian hewan mamalia ini mencapai 10 persen dari total populasi lumba-lumba yang hidup di kawasan itu. (AP/Leo Correa)
Ahli biologi, Leonardo Flach membawa kantong berisi bangkai lumba-lumba yang ditemukan mengapung di Teluk Sepetiba, 72 km dari Rio de Janeiro, Kamis (11/1). Dugaan sementara penyebab kematian para lumba-lumba itu karena bakteri atau virus. (AP/Leo Correa)
Bangkai lumba-lumba tergeletak di tepi pantai seusai ditemukan mati mengapung di Teluk Sepetiba, 72 km dari Rio de Janeiro, Kamis (11/1). Para ilmuwan mengambil sampel bangkai 4 lumba-lumba untuk mengetahui penyebab kematiannya. (AP/Leo Correa)
Ahli biologi, Leonardo Flach membawa kantong berisi bangkai lumba-lumba yang ditemukan mengapung di Teluk Sepetiba, 72 km dari Rio de Janeiro, Kamis (11/1). Dugaan sementara penyebab kematian para lumba-lumba itu karena bakteri atau virus. (AP/Leo Correa)