Liputan6.com, Jakarta Wajah bintang porno terkenal Amerika Serikat, Johnny Sins, dipakai sebuah situs menyebarkan isu hoaks tentang vaksin. Disebutkan dalam foto itu bahwa Johny Sins adalah Dr. Bernard Mahfoudz, seorang dokter antivaksin.
Tulisan antivaksin yang diunggah pada Juni 2017 itu membuat sebagian orang percaya. Terlebih dengan penggunaan judul yang menggaet banyak orang untuk mengklik link yakni "Ucapan Dokter Amerika Ini Mengenai Vaksi MENCENGANGKAN!!! Ketahui Sisi Gelap VAKSIN !!!!".
Advertisement
Kolom komentar situs tersebut pun sudah ramai. Pantauan Liputan6.com sudah ad 76 komentar. Banyak netizen yang sudah tahu bahwa berita itu tidak benar. "Dokternya aktor bokep namanya Jhony sins," komen rifqi fadil.
Link artikel tersebut pun sudah dibagikan media sosial banyak orang dengan beragam komentar. Ada yang mempertanyakan kebenarannya, tapi banyak yang percaya hoaks yang memakai foto bintang porno ini.
Saksikan juga video ini
Memang apa isi hoaks itu?
Hoaks tersebut menampilkan pria dengan jas putih ala dokter bernama Dr. Bernard Mahfoudz. Disebutkan, "dokter" itu adalah spesialis antivaksin di Amerika Serikat.
"Dr. Bernard Mahfoudz menyampaikan bahwa vaksin mengandung zat-zat kimia yang bisa membuat pemakainya jadi berkurang kemampuan otak dan kapabilitas tubuhnya," begitu tulis penulis hoaks itu.
Tak hanya tulisan, disertakan juga beberapa foto kala Sins sedang mengenakan jas putih khas dokter di situs tersebut.
Mengenai keamanan vaksin, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyampaikan bahwa vaksin aman dan efektif. Orangtua tak perlu ragu mengantarkan sang buah hati untuk mendapatkan vaksin.
"Tidak perlu ragu tentang keamanan dan efektivitas vaksin karena sudah melalui uji klinik. Ini lebih aman dari obat," kata Sekretaris Utama IDAI Piprim Yanuarso beberapa saat lalu.
Sebagai bintang porno profesional, nama Sins sudah terkenal. Mengutip IMDB, Jumat (12/1/2018) dia mulai terjun di industri pornografi pada 2006.
Sins sering memerankan aneka profesi. Selain dokter, dia juga pernah sebagai astronot, polisi, guru, hingga tentara.
Advertisement