Liputan6.com, Jakarta - Baru 21 dari 40 cabang olahraga (cabor) Asian Games 2018 yang menandatangani nota persetujuan (MoU) anggaran dengan Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Hal tersebut diungkapkan Deputi IV Bidang Pembinaan dan Peningkatan Prestasi, Mulyana di Kantor Kemenpora, Jumat (12/1/2018).
"Sudah hampir 21, tinggal 19. Hari ini mungkin selesai semua," ujar Mulyana.
Baca Juga
Advertisement
Kemenpora mendapat total anggaran Rp 735 miliar untuk Asian Games 2018. Sebanyak 70 persen dari anggaran itu diperuntukan bagi induk cabor dan NPC (National Paralympic Comitte).
Sementara, 30 persen sisanya diperuntukkan bagi pembayaran pelatih, sewa lapangan, tes awal fisik atlet, dan bimbingan teknis laporan keuangan.
Namun dalam perjalanannya, kebutuhan dana untuk cabor dan NPC melebihi estimasi. Seharusnya 70 persen dana itu totalnya Rp 514 miliar.
Akan tetapi, total anggaran untuk cabor Asian Games 2018 dan NPC ternyata masing-masing berjumlah Rp 452,3 miliar dan Rp 130 miliar atau total Rp 582 miliar.
Pakai Dana Internal
Perhitungan dana yang melebih estimasi 70 persen tersebut membuat pihak Kemenpora memutar otak. Mulyana mengatakan, pihak Kemenpora mengoptimalisasi dana internal sebesar 70 miliar untuk menutupi kekurangan tersebut.
"Kami mengambil dari dana internal. Itulah cara yang terbaik. Kami ambil sebanyak Rp 70 miliar, Rp 20 miliar untuk try out, Rp 50 miliar untuk bantuan kontingen," ujar Mulyana.
Advertisement
Tak ada Toleransi
Mulyana menambahkan, sebanyak 19 cabor yang belum menandatangani MoU diberi tenggat waktu hingga hari ini. Jika tidak, Kemenpora tidak akan memberikan bantuan dana untuk 19 cabor tersebut.
"Sudah tidak ada lagi besok, gak ada lagi proposal. Yang ada sekarang adalah menjalankan program latihan," ujar Mulyana.