Liputan6.com, Jakarta - Nilai saham dan harga komoditas yang meningkat turut memberi kontribusi pada kondisi kekayaan para miliarder di Afrika. Kini orang berduit di Afrika bisa mengalami peningkatan kekayaan ke angka US$ 75,4 miliar.
Jumlah ini meningkat US$ 5,4 miliar, di mana pada 2017 kekayaan total miliarder di Afrika hanya berjumlah US$ 70 miliar. Peringkat teratas orang paling kaya di Afrika masih dipegang oleh Aliko Dangote.
Advertisement
Dilaporkan Forbes, Sabtu (13/1/2018), miliarder yang mereguk kekayaan dari pabrik semen dan komoditas ini mempunyai harta US$ 12,2 miliar. Selain semen, Dangote juga memperluas jaringan usahanya ke beberapa jenis komoditas, seperti pabrik pupuk hingga pengolahan minyak.
Semen Dangote menghasilkan 44 juta metrik ton per tahun dan ia berencana untuk meningkatkan produksinya 33 persen pada 2020. Dangote juga memiliki saham di perusahaan garam, gula, dan tepung terigu yang diperdagangkan secara publik.
Pada 2017, Dangote dilaporkan telah beramal US$ 100 juta. Miliarder ini menyumbang uangnya ke berbagai badan amal yang bergerak di bidang penanganan banjir, layanan kesehatan, dan pengangguran kemiskinan.
Orang terkaya ke-2
Sementara itu, peringkat kedua ditempati oleh Nicky Oppenheimer asal Afrika Selatan. Miliarder satu ini memiliki harta US$ 7,7 miliar, naik US$ 700 juta dari tahun lalu.
Pada 2017, Afrika Selatan dan Mesir sama-sama memiliki enam miliarder di negaranya. Namun, tahun ini, Afrika Selatan bisa menyalip Negeri Cleopatra tersebut dengan adanya miliarder pendatang baru Michiel Le Roux. Ia merupakan pendiri dan mantan Direktur dari bank asal Johannesburg, Capitec Bank Holdings.
Ada juga miliarder asal Afrika yang kembali sukses masuk ke deretan orang terkaya. Ia adalah Desmond Sacco yang merupakan Direktur dari Assore Group. Terakhir kalinya Sacco masuk di daftar miliarder Forbes adalah pada 2014.
Advertisement