Kapolda Sulsel: Pengebom Mapolsek Bontoala Bukan Jaringan Teroris

Polri terus mengejar pelempar bom molotov di Mapolsek Bontoala pada awal 2018.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jan 2018, 07:02 WIB
Polsek Bontoala. (Liputan6.com/ Fauzan)

Liputan6.com, Makassar - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan melalui Unit Resmob dan dibantu oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri terus mengejar pelempar bom molotov di Mapolsek Bontoala pada awal 2018.

"Pelakunya belum tertangkap, anggota masih terus berupaya mengejar pelakunya," ujar Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Dicky Sondani, di Makassar, Jumat 12 Januari 2018.

Dia mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan, ada indikasi hanya ada satu pelaku. Pelaku bukan anggota jaringan teroris yang ada di Indonesia.

"Ini masih indikasi, pelakunya itu hanyalah kriminal biasa tidak terindikasi dengan kelompok teroris," kata Dicky.

Sebelumnya, markas Polsek Bontoala di Jalan Sunu Makassar mendapat teror dilempari bom molotov beberapa jam setelah pergantian tahun, sekitar pukul 03.00 Wita Senin 1 Januari.

 


Dua Polisi Luka

Anggota Polsek Bontoala Makassar terkena serpihan molotov (Liputan6.com/ Eka hakim)

Dua polisi yang terkena lemparan molotov dengan kategori daya ledak rendah itu yakni Brigpol Yudirsan dan Kapolsek Bontoala Kompol Rafiuddin.

Brigpol Yudirsan mengalami luka pada bagian paha kanannya setelah bom molotov itu meledak dan serpihannya mengenai paha yang kemudian tembus. Sedangkan Kompol Rafiuddin mengalami luka pada jari kirinya.

"Berdasarkan keterangan korban, sebelum kejadian itu Kapolsek sempat melihat orang tak dikenal yang tiba-tiba muncul dan melemparkan benda. Setelah lemparan itu terjadi ledakan dan pelaku langsung melarikan diri ke belakang kantor Polsek," katanya.

Setelah ledakan itu, anggota jaga lainnya langsung bergegas mengejar pelaku yang kabur sebelum anggota unit penjinak bom (Jibom) Brimob Polda Sulsel tiba di Mapolsek Bontoala.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya