Sleman – Wisata lava tour Merapi ke depan akan dibagi dalam dua paket, volcano dan off-road. Wisatawan hanya diberi dua pilihan dengan aturan yang berbeda.
Kebijakan tersebut akan diterapkan untuk memperbaiki citra buruk penggunaan jip wisata lava tour di lereng Merapi. Pasalnya, banyak sopir yang melaju ugal-ugalan hingga melewati jalur yang bukan semestinya.
"Kami susun dalam bentuk perbup. Ini untuk memperbaiki apa yang selama ini belum baik," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dispar Sleman, Shavitri Nurmala Dewi kepada Harianjogja.com, Kamis, 11 Januari 2018.
Dia menjelaskan, baik paket volcano maupun off-road memiliki jalur berbeda. Jalur volcano berisi paket biasa, yaitu jip tidak melakukan aktivitas off-road di jalur sungai.
Sementara, paket off-road bakal melintasi jalur berbeda. "Misalnya wisatawan mau off-road, ya nanti harus berganti jip. Sebab, jip-nya nanti berbeda," katanya.
Dispar bersama Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogya dan BPBD Sleman sudah mencari jalur alternatif untuk perluasan rute wisata lava tour Merapi.
Baca Juga
Advertisement
Rencananya, rute jip diperlebar ke arah selatan dan timur. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi jika kondisi Gunung Merapi tidak normal.
"Kalau Merapi batuk, apa komunitas jip berhenti beroperasi? Nah kami siapkan beberapa jalur alternatif tapi bukan jalur off-road," paparnya.
Dia berharap seluruh komunitas jip memahami bahwa kendaraan tersebut untuk menjamu wisatawan agar dapat menikmati wisata lava tour. Dengan begitu, sopir dilarang ugal-ugalan di jalanan dan mengutamakan keselamatan.
"Tidak semua keinginan wisatawan, minta ngebut, dipenuhi. Sopir juga harus bisa menjadi pemandu, bisa menjelaskan peraturan yang ada," ucapnya.
Sebelumnya, menyusul insiden kecelakaan jip lava tour yang menimbulkan korban jiwa pada Minggu, 7 Januari 2018, Pemkab dan Asosiasi Jip melakukan pertemuan membahas persoalan tersebut. Hasilnya, pemkab akan menerbitkan perbup terkait wisata lava tour Merapi.
Meskipun asosiasi memiliki SOP sendiri yang harus ditaati komunitas, keberadaan perbup nantinya diharapkan bisa lebih meningkatkan layanan wisata di lokasi tersebut.
Baca berita Solopos.com menarik lainnya di sini.
Insiden Terlempar dari Jip
Wisata lava tour Merapi berujung duka setelah jip yang mengangkut enam wisatawan menabrak bus hingga membuat seluruh penumpangnya terlempar. Salah seorang di antaranya bahkan meninggal dunia.
Kecelakaan itu terjadi di Jalan Kaliurang KM 20, Dusun Pantiasih, Pakembinangun, Pakem, Minggu siang, 7 Januari 2018, sekitar pukul 13.30 WIB. Kecelakaan bermula saat Jeep Willys itu hendak menuju kawasan wisata lava tour Merapi di Cangkringan.
Begitu sampai Jalan Kaliurang Km 20, jip yang dikendarai Wisnu Joko Santoso (18) tersebut tiba-tiba banting setir ke kanan kemudian menghantam bagian kiri belakang bus pariwisata yang sedang berhenti. Sopir diduga hendak menyalip kendaraan di depannya.
Akibat benturan itu, dua penumpang bernama Nail Huga (13), warga Sawah Besar, Semarang Jawa Tengah, dan Fatun Hikmah (50), warga Pati, Jawa Tengah, terluka.
Bahkan, Fatun Hikmah sempat tak sadarkan diri karena mengalami pendarahan dari hidung dan telinga. Penumpang jip itu meninggal dunia pada Senin, 8 Januari 2018, sekitar pukul 02.00 WIB.
"Sempat kritis kemudian dirawat di RS Panti Rapih. Meninggal di RS," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Shavitri Nurmala Dewi kepada Solopos.com.
Advertisement
Kunjungan Sempat Turun
Usai insiden maut yang menewaskan seorang penumpang jip, kini aktivitas Lava Tour Merapi menurun. Eko Budianto, perwakilan Komunitas Belantara Adventure Merapi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengaku banyak tamu yang membatalkan rencana kedatangan mereka sesaat berita kecelakaan itu beredar.
Meski begitu, ia mengaku kondisi sudah kembali normal kini. "Hari ini juga habis semua armada sisi Kaliadem. Tinggal bagaimana kita menyikapinya," kata Eko, Kamis (11/1/2018).
Ia menjelaskan, kecelakaan yang terjadi pada Minggu siang, 7 Januari 2018 itu merupakan insiden mematikan pertama sepanjang lava tour Merapi beroperasi. Kejadian itu memberi pelajaran penting bagi para operator jip Merapi.
Sebagai bentuk simpati dan merasa kehilangan atas kecelakaan yang menimpa Fathun Nikmah, seluruh anggota komunitas jip Merapi langsung mengumpulkan dana. Dana yang terkumpul langsung diberikan kepada keluarga korban.
"Langsung dari 29 komunitas Serkileran. Dijadiin satu, terus perwakilan ke Pati beserta Dispar Sleman," ujarnya.
Ia mengatakan usai kejadian itu, seluruh operator jip Merapi berupaya meningkatkan pelayanan wisata agar lebih aman dan nyaman bagi para turis. Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan lain, seperti bupati, polres, Dispar, dan polsek setempat.
"Kita juga memiliki SOP saat melayani wisatawan yang memakai jasa jip Merapi," katanya.
Saksikan video pilihan berikut: