Liputan6.com, Tasikmalaya - Ferdi (2), bocah korban kekerasaan yang diduga dilakukan DS (21), yang tak lain tantenya di Perumahan Jati Indah, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu lalu akhirnya meninggal dunia di RSHS Hasan Sadikin Bandung.
"Meninggal kemarin pukul 16.00 Sabtu sore," ujar Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Bimo Moernanda, saat dikonfirmasi, Minggu (14/1/2018).
Menurut Bimo, kondisi bocah sudah kritis saat dirujuk ke Bandung. Benturan benda tumpul yang mengenai kepala, diduga kuat menjadi penyebab bayi laki-laki imut itu, mengembuskan nafas terakhirnya. "Korban sejak pagi tadi sudah dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan," ujarnya.
Baca Juga
Advertisement
Sedangkan, terkait DS, sang tante, yang kemungkinan menjadi tersangka, polisi masih melakukan serangkaian pemeriksaan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta, Tasikmalaya.
Sebelumnya, DS mengakui jika ia kerap menampar korban saat korban rewel, tetapi tidak sampai melukainya. Selain itu, sejumlah anggota keluarga juga dimintai keterangannya. "Dalam waktu dekat kami akan gelar perkara dan bisa nanti muncul tersangka," ujar Bimo.
Luka di Tubuh Bocah Malang
Awalnya, Ferdi sempat dilarikan ke RS Anak Prasetya Bunda dalam kondisi luka lebam di tubuh serta luka bakar di pipi bagian kiri, Kamis, 11 Januari 2018, siang. Dokter menduga Ferdi telah mengalami penganiayaan cukup berat. Bahkan saat dilarikan ke rumah sakit, kondisinya sangat lemah akibat dehidrasi dan setengah sadar.
Melihat kondisi seperti itu, petugas medis pun akhirnya langsung memberikan cairan infus dan pasokan oksigen agar kondisi tubuh korban kembali normal.
Namun, karena kondisinya tidak kunjung membaik, Ferdi kemudian dirujuk ke RSUD dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Rabu sore. Setelah dilakukan pemidaian di bagian kepala, akhirnya diketahui ada gumpalan di kepala korban.
Dokter pun akhirnya merujuk korban ke RSHS Bandung untuk mendapatkan perawatan intensif lebih lanjut. Rencananya, selain penanganan medis, Ferdi akan mendapatkan perawatan psikis akibat trauma yang diperolehnya.
"Di RSHS kan lengkap semua, jadi penanganannya menyeluruh, semoga cepat membaik," ujarnya.
Namun takdir berkata lain, Ferdi akhirnya meninggal dunia, Sabtu petang. Rencannya ia dimakankan di pemakaman umum kampung halamanannya Indihiang, kota Tasikmalaya.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement