Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan menyatakan, berbagai proyek infrastruktur strategis pemerintah di bawah koordinasi Kemenko Maritim, yang bersinergi dengan beberapa Kementerian dan Lembaga, Pemerintah Daerah serta BUMN, yang dilaksanakan di berbagai wilayah di Indonesia, progresnya telah berjalan dengan baik.
“Bandara Kertajati di Jawa Barat, penyelesaian terminal sudah 86 persen, dan hampir mendekati 90 persen. Runway kita kejar sepanjang 3.000 meter untuk akomodasi pesawat Airbus 380 yang akan angkut pada Juni tahun ini," jelas dia dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (14/1/2018).
Baca Juga
Advertisement
Kemudian, untuk proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT), Menko Luhut menjelaskan, selain sudah ditandatanganinya kontrak pertama dengan 12 bank baik pemerintah dan swasta tersindikasi dengan nilai kontrak mencapai Rp 19,25 triliun, dari nilai proyek yang mencapai Rp 29,9 triliun, saat ini juga sedang dibahas untuk pengadaan rolling stock.
“Kita mau local content. Kemenhub, BUMN, PT KAI dan lainnya. Kami sepakat, kami bisa buat itu. Jadi kami akhirnya sepakat dan harganya akan di bawah dari Rp 4,05 triliun.
Sementara itu Direktur Keuangan INKA Mohamad Nur Sodiq menambahkan, dalam memenuhi kebutuhan pendanaan, nantinya akan ada kesepakatan dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) selaku investor.
"Jadi nanti ada semacam ada tandatangan kontrak dengan KAI untuk pengerjaannya, karena mereka kan investor di proyek ini," ucap dia.
Dalam pengerjaannya, INKA akan menggandeng beberapa perusahaan internasional yang memiliki teknologi perkeretaapian. Karena diakuinya, hal ini yang masih menjadi keterbatasan perusahaan, meski ke depannya akan ada transfer teknologi.
"Yang pasti untuk mengerjakan proyek ini kita akan bekerja tiga sift, dan sudah kita masukkan dalam produksi planing perusahaan di 2018, jadi tidak akan menganggu produksi yang lain," tutup Sodiq.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Persiapan Annual Meeting of IMF–World Bank 2018
Menko Luhut lalu memaparkan progres persiapan Annual Meeting of IMF – World Bank 2018, yang rencananya akan dihelat pada tanggal 8 – 14 Oktober mendatang di Pulau Dewata, Bali.
Ia menuturkan, bahwasanya segala persiapan telah berjalan dengan baik, di antaranya perkembangan berbagai proyek infrastruktur penunjang untuk menyukseskan konferensi tahunan global tingkat tinggi tersebut.
Terkait erupsi Gunung Agung, Menko Luhut juga menegaskan bahwa pemerintah Indonesia sudah melaksanakan berbagai simulasi untuk mengantisipasi dampak erupsi, yang diperkirakan tidak akan mengganggu jalannya Annual Meeting of IMF –World Bank 2018.
“Bali, kita (pemerintah Indonesia) penyelenggara IMF – WB meeting, persiapan sudah berjalan dengan baik. Pembangunan underpass sudah 30 persen, pembangunan Tanjung Benoa Cruise Terminal juga jalan, pembuangan sampah di TPA Suwung sudah mulai timbun tanah," kata dia.
Advertisement