Commerzbank: Harga Emas Bakal Meroket di 2018

Rata-rata harga emas pada kuartal pertama dan kedua 2018 akan berada di US$ 1.300 per ounce.

oleh Arthur Gideon diperbarui 15 Jan 2018, 08:00 WIB
Pekerja menggunakan mesin untuk memberikan nomor seri pada emas batangan di pabrik logam mulia Krastsvetmet, Rusia, 24 Oktober 2016. Krastsvetmet merupakan salah satu produsen terbesar di dunia dalam industri logam mulia (Reuters/Ilya Naymushin)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas akan melanjutkan penguatan pada 2018. Pendorong penguatan harga emas adalah suku bunga riil yang masih rendah dan juga ketidakpastian politik yang berlangsung di Amerika Serikat dan juga Eropa.

Bank yang berkantor pusat di Jerman, Commerzbank, memperkirakan rata-rata harga emas akan berada di kisaran US$ 1.325 per ounce pada tahun ini. Dengan rincian, untuk kuartal pertama dan kedua akan berada di US$ 1.300 per ounce dan pada kuartal ketiga dan keempat akan berada di kisaran US$ 1.350 per ounce.

Untuk diketahui, sepanjang tahun lalu, harga emas mampu naik 8 persen. "Harga emas akan berlanjut menguat dan kenaikan tersebut sudah dimulai sejak dua tahun lalu," jelas analis Commerzbank dalam risalahnya, seperti dikutip dari Kitco, Senin (15/1/2018).

Faktor utama yang mendorong kenaikan harga emas adalah kebijakan moneter dari beberapa bank sentral yang masih sangat longgar. Hal tersebut mendorong emas lebih memberikan imbal hasil yang memuaskan bagi investor.

"Hampir semua bank sentral utama masih memberikan suku bunga yang rendah," tulis risalah tersebut.

Selain itu, ketidakpastian politik juga masih membayangi harga emas. Ketidakpastian politik ini seperti pembentukan pemerintahan di Jerman dan juga pemilihan parlemen di Italia. Isu separatis Catalonia dan Brexit juga akan menjadi fokus pasar.

"Selain itu, tidak ada yang mengasumsikan pada tahun kedua pemerintahan Presiden Donald Trump bisa berjalan lancar," tulis Commerzbank.

Pembuat kebijakan moneter di AS diperkirakan terus menaikkan suku bunga di tahun ini, tetapi tidak akan menghalangi kenaikan harga emas.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Strategi Investasi Emas

Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Para penggemar investasi emas boleh jadi mendapuk tahun 2017 sebagai tahun yang mengesankan. Betapa tidak? Sepanjang tahun 2017, bila dibandingkan instrumen investasi lain, kinerja pertumbuhan harga emas tergolong paling moncer.

Dalam hal ini adalah emas batangan yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang Tbk atau yang biasa disebut sebagai emas batangan Antam. Tercatat pertumbuhan harga emas batangan Antam sepanjang tahun 2017 mencapai 25,75 persen. Pertumbuhan harga ini tergolong lebih tinggi dibandingkan kinerja instrumen investasi pasar modal seperti indeks saham, reksadana saham, obligasi pemerintah, bahkan investasi valuta asing.

Dengan pertumbuhan setinggi itu, berarti apabila Anda membeli emas di awal tahun 2017 dan menjualnya di akhir tahun lalu, Anda dapat mengantongi keuntungan (capital gain) dari kenaikan harga hingga 26 persen. Nah, tahun ini, prospek investasi emas batangan diprediksi masih akan melanjutkan kejayaan tahun 2017.

Anda tertarik ikut menikmati untung kenaikan harga emas yang prospektif tahun ini? Perhatikan beberapa hal berikut ini sebagai strategi investasi emas tahun 2018:

1. Tujuan keuangan

Sebelum memutuskan berinvestasi emas, Anda perlu menentukan apa tujuan Anda berinvestasi emas. Tujuan berinvestasi ini penting supaya Anda bisa menentukan target pengumpulan emas dan mengukur risiko investasi.

Misalnya, Anda ingin mengumpulkan biaya pendidikan anak memakai emas sebagai instrumen investasi. Terlebih dulu tentukan target dana yang ingin Anda kumpulkan, kapan target waktu pemakaian dana, dan bagaimana cara investasi yang tepat.

Sebagai contoh, anggaplah Anda membutuhkan biaya sekolah anak untuk jenjang sekolah dasar senilai total Rp 111,09 juta, terdiri atas uang pangkal Rp 17,7 juta dan uang bulanan selama 6 tahun Rp 63,77 juta. Target penggunaan dana adalah 6 tahun lagi.

Konversikan kebutuhan dalam rupiah itu dengan emas. Asumsi harga emas Rp 591.000 per gram, sehingga untuk mengumpulkan kebutuhan uang pangkal SD adalah setara Rp 29,97 gram. Anda bisa memulai menabung emas sebesar 4,9 gram per tahun atau 0,42 gram per bulan.

Sedangkan untuk kebutuhan dana bulanan SD setara dengan 107,91 gram, sehingga Anda harus menabung emas 17,9 gram per tahun atau 1,49 gram per bulan selama 6 tahun.

Kelak ketika sudah terkumpul sejumlah dana sesuai target, Anda tinggal mengonversi emas tabungan Anda menjadi rupiah kembali.

2. Pilihan investasi

Ada banyak pilihan cara investasi emas yang bisa Anda jalankan. Pertama, membeli emas batangan secara tunai. Cara ini mengharuskan Anda menyiapkan dana pembelian yang memadai agar Anda bisa membeli emas dengan ukuran yang ekonomis, tanpa Perlu menebus ongkos cetak terlalu besar.

Anda bisa menabung uang terlebih dulu secara konvensional dan saat dananya mencukupi, baru Anda belikan emas batangan secara tunai. Keuntungan cara ini, emas bisa langsung Anda pegang, simpan dan manfaatkan ketika perlu.

Namun, Anda perlu kedisiplinan untuk mengumpulkan dana hingga benar-benar mencukupi untuk membeli emas batangan. Kedua, membeli emas melalui tabungan emas. PT Aneka Tambang Tbk memiliki jalur pembelian emas dengan cara menabung, yaitu melalui produk BrankasLM.

Begitu juga PT Pegadaian (Persero) yang memiliki produk Tabungan Emas Pegadaian. Dengan menabung emas, Anda bisa membeli emas sedikit demi sedikit dengan modal yang Anda miliki saat ini.

Keuntungan cara ini, Anda tidak perlu menunggu sampai dana memadai agar bisa membeli emas batangan ukuran ekonomis. Begitu memiliki uang, Anda bisa langsung tabungkan dan dana tersebut bisa dikonversi langsung menjadi emas.

Keuntungan lain, Anda bisa membeli emas di harga lebih murah karena ongkos cetak belum dibebankan. Anda baru dibebani ongkos cetak hanya saat Anda ingin mencetak emas yang terkumpul di tabungan tersebut.

Ketiga, cicilan emas. Investasi emas melalui cicilan emas banyak ditawarkan oleh bank-bank syariah. Sesuai namanya, Anda harus membayarkan sejumlah cicilan untuk bisa memiliki emas ukuran tertentu. Keuntungannya, Anda dipaksa menabung agar bisa memiliki emas.

Namun, cara cicilan ini membuat Anda membeli emas lebih mahal. Ada pula risiko denda bila telat membayar cicilan emas. Pilihlah cara investasi emas yang paling tepat sesuai kebutuhan dan kemampuan Anda. Jangan lupa menimbang risiko-risikonya. Pastikan Anda memilih cara yang paling menguntungkan.

3. Hitungan biaya

Setiap pilihan cara investasi atau membeli emas, memiliki biaya-biaya tersendiri. Cara pembelian pertama yaitu membeli tunai biasa bisa disebut sebagai cara investasi paling murah karena Anda tidak perlu membeli biaya apa-apa selain menyiapkan dana pembelian emas saja.

Anda hanya perlu menimbang untuk menyiapkan biaya safe deposit box untuk Menjamin keamanan penyimpanan emas. Adapun cara kedua, yaitu menabung di tabungan emas, biasanya ada biaya-biaya yang perlu Anda pertimbangkan.

Untuk produk tabungan emas di Pegadaian, ada biaya tahunan yang perlu Anda bayarkan selama memiliki rekening tabungan emas. Besarnya mulai Rp 30.000 per tahun. Ada juga biaya cetak yang dikenakan beragam sesuai jenis ukuran cetak emas yang dipilih.

Produk tabungan emas di BrankasLM juga mengenakan beberapa biaya, seperti biaya tahunan yang mencapai Rp 300.000 per tahun hingga biaya cetak emas. Adapun cara ketiga yaitu dengan membeli emas melalui cicilan emas, boleh dibilang mengenakan biaya paling banyak.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya