Lucu, Girl Band Jepang Ini Bawa Tema Mata Uang Digital

Girl band asal Jepang ini adalah grup pertama yang membawa mata uang digital sebagai tema utamanya. Seperti apa lagu-lagu yang mereka bawa?

oleh Jeko I. R. diperbarui 15 Jan 2018, 09:30 WIB
Kasotsuka Shojo, girl band Jepang yang membawa tema mata uang digital. (Foto: Mashable)

Liputan6.com, Tokyo - Kamu pasti bakal menemukan banyak tren aneh bin ajaib di Jepang, mulai dari makanan, pakaian, hingga yang paling hits di negara tersebut: girl band.

Ya, girl band atau grup penyanyi wanita memang bukan hal baru di Negeri Sakura. Beberapa di antaranya mungkin sudah tak asing terdengar di telinga, seperti AKB 48, Momoiro Clover Z, Morning Musume, dan masih banyak lagi.

Terbaru, ada girl band anyar yang cukup menyita perhatian masyarakat di sana. Girl band ini bukan sembarang girl band. Pasalnya, mereka adalah grup yang membawa mata uang digital sebagai tema utamanya.

Girl band tersebut bernama "Kasotsuka Shojo" atau jika diterjemahkan menjadi 'gadis mata uang digital'. Kasotsuka Shojo adalah girl band yang bernaung di bawah manajemen artis bernama Cinderella Academy.

Lucunya, masing-masing anggota girl band mewakili nama mata uang digital (cryptocurrency), mulai dari Nem (XEM), Bitcoin Cash (BCH), MonaCOin (MONA), Bitcoin (BTC), Cardano (ADA), Ethereum (ETH), Neo (NEO), dan Ripple (XRP).

Menurut informasi yang dilansir Quartz, Senin (15/1/2018), tujuan dibentuknya grup musik ini sebetulnya adalah ingin mengedukasi orang-orang soal dunia mata uang digital. Menariknya lagi, lagu-lagu yang mereka bawakan juga bertemakan mata uang digital, bukan cinta-cintaan seperti yang dibawakan girl band kebanyakan pada sekarang ini.

Single pertama Kasotsuka Shojo berjudul "The Moon and Virtual Currencies and Me". Menurut keterangan salah satu anggota, lagu ini terinspirasi dari peringatan regulator terhadap keamanan siber dan kecurangan bisnis mata uang digital belum lama ini.


Konser Debut

Ilustrasi cryptocurrency Ethereum. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Kasotsuka Shojo sendiri baru saja memulai konser debutnya pada Jumat (12/1/2018). Uniknya, para penonton yang ingin menyaksikan konser perdana mereka harus membeli tiket dengan mata uang virtual.

Tak cuma itu, bagi orang yang ingin membeli merchandise resmi Kasotsuka Shojo juga harus menyiapkan mata uang digital untuk bertransaksi.

"Kami ingin mempromosikan bahwa mata uang digital bukan sebatas teori, tetapi juga sebuah teknologi yang bisa mengubah masa depan, apalagi lebih mudah dilakukan lewat dunia hiburan," kata Rara Naruse, pimpinan Kasotsuka Shojo.


Bitcoin Legal di Jepang

Ada kado untuk komunitas kripto untuk menyambut 2018. SegWit2X bakal hadir kembali dengan hard fork pada 28 Desember 2017.

Pada kenyataannya, bitcoin memang merupakan salah satu mata uang digital yang legal di Jepang. Menurut data Jpbitcoin.com, sekitar 30 persen transaksi bitcoin secara global pada Desember 2017 didominasi dalam yen.

Negara ini bahkan memiliki salah satu penyedia penukaran mata uang digital terbesar di dunia, BitFlyer, yang berbasis di Tokyo.

Berdasarkan riset yang dilakukan penyedia layanan finansial Nomura, peningkatan harga bitcoin di sepanjang 2017 juga diprediksi menumbuhkan produk dometik bruto (PDB) Jepang hingga 0,3 persen.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya