Orang yang Doyan Selfie Cenderung Saling Follow di Instagram

Studi mengungkap orang yang gemar mengambil foto selfie ternyata suka mengikuti akun yang juga kerap mengunggah foto selfie.

oleh Jeko I. R. diperbarui 16 Jan 2018, 02:12 WIB
Foto diambil dengan #OPPOSelfieTourWithF5 di #TourdeManado.

Liputan6.com, Jakarta - Studi terbaru menyebut, orang yang suka berfoto selfie ternyata lebih suka mengikuti orang yang sama di media sosial, khususnya Instagram.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Computers in Human Behavior ini mengungkap, orang 'narsis' memang lebih suka mengakses konten yang sama dengan mereka.

Studi yang diprakarsai oleh Seunga Venus Jin dan Aziz Muqaddam dari Sejong University tersebut juga melakukan riset kepada 276 pengguna Instagram yang suka berfoto selfie.

Hasilnya cukup mengejutkan, sekitar 70 persen dari pengguna yang suka foto selfie mengaku mengikuti akun-akun yang juga kerap mengunggah foto-foto selfie.

"Mereka lebih suka mengikuti akun dengan foto-foto selfie karena merasa sama dan satu 'frekuensi'. Kepercayaan diri mereka bahkan bisa meningkat saat mereka melihat teman-temannya melakukan hal yang sama--mengunggah foto-foto selfie di Instagram," tulis studi tersebtu sebagaimana dilansir Bustle, Selasa (16/1/2018).

Menariknya lagi, studi juga memilah dua jenis foto selfie yang diunggah kebanyakan orang. Ada dua jenis tipe selfie berdasarkan narsis, yakni Grandiose Narcissism dan Vulnerable Narcissism. Apa perbedaan keduanya?


Grandiose Narcissism dan Vulnerable Narcissism

Ilustrasi selfie (pixabay.com)

Grandiose Narcissism sendiri merupakan tipe orang yang selalu mengagumi diri secara berlebihan. Sehingga foto selfie yang diunggah terlalu banyak dan cukup membuat teman-temannya resah.

Sementara, tipe Vulnerable Narcissism adalah tipe di mana orang yang tidak terlalu percaya diri 'dipaksa' untuk berfoto selfie. Hasilnya, foto selfie tipe yang satu ini tidak tampak natural dan dibuat-buat.

Studi di atas tentu hanya dilakukan kepada tipe Grandiose Narcissism. Dan hasilnya kamu bisa lihat sendiri, tipe yang satu ini memang sangat 'berkoar' di Instagram. Daftar akun yang mereka ikuti pun sejenis, yakni penggila selfie.


Selfie pun Ada Penyakit Kronisnya

Ber-selfie dengan Wiko View Prime (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

Kecanduan selfie sendiri diyakini merupakan salah satu kelainan psikologis di mana orang yang memiliki kecanduan mengambil foto selfie setiap hari memiliki gangguan kesehatan mental, yakni 'penyakit' yang disebut dengan nama "Selfitis".

"Ya ini jenis penyakit baru. Penyakit mental. Selfitis adalah kondisi kelainan mental di mana seorang manusia mengalami ketergantungan berfoto selfie dan selalu mengunggahnya ke media sosial. Tak cuma setiap hari, tapi foto selfie yang diunggah bisa setiap jam," ujar tim peneliti Nottingham Trent University, Inggris dan Thiagarajar School of Management, India.

Adapun peneliti menemukan enam faktor utama yang memicu Selfitis. Pertama, penderita Selfitis kerap berfoto selfie untuk meningkatkan rasa percaya diri.

Kedua ingin mencari perhatian di internet, ketiga ingin memperbaiki mood-nya. "Kebanyakan merasa puas setelah melihat hasil foto selfie mereka, mood mereka biasanya membaik," lanjut tim peneliti.

Keempat, penderita ingin mencetak 'kenangan' dari foto selfie yang diambil. Hal tersebut dilakukan supaya mereka ingat foto mereka waktu muda di saat mereka sudah beranjak tua nanti.

"Kelima, mereka ingin menyampaikan 'komunikasi' dengan cara ber-selfie, dan ingin menjadi kompetitif di circle sosial mereka," tambah peneliti.

(Jek/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya