Wisman Prancis ke Bali Meningkat, Ini Faktor Penyebabnya

Selama 2017 tercatat, wisman Prancis yang berkunjung ke Bali mengalami peningkatan sekitar 10 persen dari jumlah tahun lalu.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 15 Jan 2018, 11:21 WIB
Presiden sedang melayani selfie wisatawan mancanegara di Pantai Kuta, Bali, Jumat (22/12/2017) (Liputan6.com/Pool/Kemenpar)

Liputan6.com, Jakarta Data terbaru Visit Indonesia Tourism Office (VITO) Prancis mengungkap, tingkat kunjungan wisman Prancis ke Bali menempati peringkat ketujuh dari sejumlah negara. Selasa 2017, jumlah kunjungan wisman Prancis menembus 162.288 orang. Angka ini lebih besar dari tahun sebelumnya (2016) yang hanya 147.413 orang.

Terkait hal ini, Eka Moncare, perwakilan VITA Prancis, menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Minggu (14/1/2018), mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat kunjungan wisman Prancis meningkat pada 2017. Pertama, menurutnya adalah popularitas Bali yang memang menjadi favorit wisman Prancis.

“Masyarakat Prancis suka kultur dan budaya, Bali punya semua itu, dan menawarkan kepada wisman Prancis secara lengkap. Meski jadi tujuan wisata dunia, kekuatan tradisionalnya masih sangat terjaga,” ungkap Eka.

 


Penerbangan Langsung

Pencapaian target jumlah kunjungan 15 juta wisman di tahun 2017 terus menunjukkan tren yang positif.

Kedua, menurut Eka, penerbangan langsung dari paris ke Bali juga menjadi salah satu faktor mengapa jumlah wisman Bali meningkat pada 2017.

Selain itu, “hospitality” masyarakat dan industri pariwisata di Bali sangat baik. Menurut Eka, masyarakat Bali mampu menggunakan bahasa Inggris bahkan Prancis dengan baik, sehingga memudahkan wisatawan yang yang sedang berwisata.

“Dan banyak sekali pilihan hotel di Bali yang harganya kompetitif. Ini membuat Tour Operator semakin mudah membuat paket untuk dijual,” ujar Eka menambahkan.

Bali memiliki amenitas dari kelas guest house hingga hotel kelas bintang tujuh yang semuanya memiliki standar yang baik. Lebih lanjut, Eka mengatakan, ke depannya VITO Prancis akan semakin kuat dalam mempromosikan Bali. Berbagai langkah akan dilakukan, mulai dari memperbanyak event-event Busines to Costumer (B to C). Dikatakan Eka, B to C sangat baik untuk menciptakan demand.

“Jika B to C naik, B to B pasti akan mengikuti,” ujarnya.

Selain itu, juga memperkuat hubungan dengan partner di Prancis dan melakukan media famtrip. Hal yang tak kalah penting, mempromosikan Indonesia lewat gastronomi, massage, dan spa. Event-event gastronomi dan massage akan sangat efektif untuk memperkenalkan Indonesia di publik Prancis.

“Dan Prancis adalah pasar potensial. Pengeluaran wisman Prancis rata-rata mencapai USD 110 per hari dengan lama tinggal rata-rata 15 hari,” ujarnya.

 


Tanggapan Menteri Pariwisata

Sumsel memanfaatkan Ajang Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) untuk 'jualan' Asian Games 2018 dan MotoGP 2018 ke seluruh sellers dan buyers. (Liputan6.com/ Ahmad Ibo)

Sementera itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Prancis memang merupakan salah satu negara penyumbang wisatawan terbesar dari Eropa ke Indonesia. Bahkan, kunjungan wisman Prancis ke Indonesia telah mengalahkan Thailand.

“Rata-rata kunjungan mereka itu ke Bali 40 persen, Jakarta 30 persen, Kepulauan Riau 20 persen dan 10 persen sisanya di wilayah lain,” ujar Menpar Arief Yahya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya