Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Partai Hanura mengajukan mosi tidak percaya kepada sang ketua umum, Oesman Sapta. Mosi tidak percaya itu diklaim berasal dari 27 DPD dan 400 tingkat cabang.
Wakil Ketua Umum Partai Hanura, Wishnu Dewanto membeberkan beberapa pelanggaran AD/ART yang dilakukan oleh Oesman Sapta.
Advertisement
Misalnya, kata dia, pelanggaran tentang AD/ART tata kelola keuangan. Namun, Wishnu menegaskan bukan masalah penggelapan.
"Tidak, tidak seperti itu (penggelapan), itu kan ada aturannya," kata Wishnu.
Kemudian, kata dia, kinerja Oesman Sapta juga dipermasalahkan. Sebab menurutnya, sejak dipimpin Oesman Sapta, elektabilitas Partai Hanura terus menurun.
"Kinerjanya kan representasi yang bisa kita lihat habura hasil survei 0,7 persen," kata dia.
Selain itu, kata Wishnu, ada 6 daerah yang ketuanya dipecat semena-mena oleh Oesman Sapta. "Ada 6 daerah dipecat tidak sesuai dengan mekanisme. Soal mekanisme yang tak tertata. Boleh saja mengganti Plt boleh memplt ketua DPD boleh tapi ada mekanismenya rujukan ada di AD/ART seperti itu," tandas Wishnu.
Kata Oesman Sapta
Ketua Umum Partai Hanuta Oesman Sapta Odang atau OSO enggan menanggapi soal mosi tidak percaya terhadap dirinya.
"Nanti saja, nanti saja," kata OSO di Manhattan Hotel, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2018).
Tak mau kalah, OSO pun langsung menggelar rapat koordinasi terkait pemberhentian Sekjen Partai Hanura Sarifuddin Sudding di Ballroom Hotel Manhattan, Kuningan, Jakarta Selatan.
Pantauan Liputan6.com, setelah menjawab, OSO yang menggunakan kemeja warna khas Hanura langsung melenggang ke ruang rapat yang sudah disediakan.
Saat ini, rapat tertutup sedang dilaksanakan. Belum diketahui siapa saja petinggi-petinggi Hanura yang hadir.
Sebelumnya, DPP Hanura ajukan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai ketua umum. Sekjen Hanura, Sarifuddin Sudding, memimpin rapat pengurus harian dengan agenda tersebut.
Rapat pengurus harian dihadiri oleh dewan pembina, penasihat, dan dewan pakar. Ia pun mengungkapkan alasan mosi tidak percaya.
"Semata-mata demi perbaikan Partai Hanura ke depan. Kita ambil suatu sikap. (pengurus) Kota terbelenggu dengan sikap-sikap arogan (pemimpin), prinsip hati nurani jauh dari perjuangan Hanura saat ini," kata Oesman Sapta di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan.
Saksikan video di bawah ini:
Advertisement