Liputan6.com, Jakarta Tenang saja, tak perlu khawatir kelaparan atau hidup berakhir jika kita tidak makan nasi putih di saat harga beras naik. Oleh karena itu, Indonesia punya banyak pangan yang merupakan sumber karbohidrat, pengganti nasi putih.
Hal itu dibenarkan Ir Asih Setriani MSc, Staf Pengajar Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM-UI), saat dihubungi Health Liputan6.com pada Senin, 15 Januari 2018.
Advertisement
Kita bisa memilih kentang, roti, maupun ubi untuk disantap. Jadi, tidak ada alasan tubuh bakal kekurangan sumber karbohidrat dari nasi putih, karena sudah diganti oleh makanan jenis itu.
"Cuma masalahnya, pola pikir masyarakat kita, belum makan nasi putih itu belum makan, padahal itu salah sama sekali," kata Asih.
Simak video menarik berikut ini:
Orang Indonesia Terbiasa Makan Nasi Putih
Nasi putih sudah terpatri di kepala banyak orang Indonesia sebagai sumber energi. Sugesti yang tanpa sadar membuat tubuh jadi melemah, jika mulut belum merasakan adanya bulir-bulir nasi masuk ke dalam.
Harga beras naik semestinya bisa jadi kabar bahagia. Mengingat pola konsumsi beras di Indonesia yang terlalu tinggi jika dibanding Malaysia dan Thailand.
Menurut Asih, berdasarkan sebuah data, konsumsi beras di Indonesia mencapai 139 kilogram per orang per tahun. Sementara Malaysia hanya 70 kg per orang per tahun dan Thailand mencapai 80 kg per orang per tahun.
"Kalau diambil rata-ratanya memang segitu. Ini sungguh luar biasa," ujar Asih.
Advertisement
Segera Ganti Nasi Putih
Sulit memang mengajak orang Indonesia, yang berada di wilayah Pulau Jawa dan Sumatera, untuk mengganti nasi putih dengan sumber makanan lain.
Mereka padahal tahu, terlalu banyak mengonsumsi nasi putih tidak bagus untuk kesehatan. Kalau mau bicara kenyang pun, banyak makanan pengganti nasi putih yang mengenyangkan.
Dengan harga beras naik lagi, Asih berharap bisa membawa perubahan pada pola makan nasi putih orang Indonesia.