Liputan6.com, Yerusalem - Menteri Urusan Agama dan Wakaf Palestina mengatakan bahwa Israel telah melakukan lebih dari 1.000 pelanggaran terhadap sejumlah masjid dan gereja di Palestina sepanjang tahun 2017.
Berbicara dalam konferensi pers di Ramallah, Menteri Yoused Adeis mengatakan, terkhusus Masjid Al Aqsa, kompleks peribadatan itu menjadi sasaran serangan sekitar 40 kali dalam satu bulan.
Baca Juga
Advertisement
"Pemukim Yahudi di Yerusalem, yang kerap melafalkan teks suci Talmud di Al Aqsa menjadi pemicu tingginya angka serangan terhadap kompleks peribadatan itu," lanjut Adeis, seperti dikutip dari media pemerintah Turki Anadolu Ajansi (15/1/2018).
Sementara itu, sejumlah masjid di Yerusalem Timur dan Tepi Barat telah mengalami penyerangan sebanyak 12 kali, sedangkan kompleks pemakaman di wilayah yang sama diserang sebanyak 15 kali.
Jumlah pelanggaran tertinggi terjadi di Masjid Ibrahimi di Al Khalil (Hebron), lanjut Adeis.
"Sepanjang tahun 2017, pemerintah Israel melakukan pelarangan ibadah sebanyak 645 kali di kompleks Masjid Ibrahimi Al Khalil," tambahnya.
Ia menambahkan bahwa masjid tersebut telah ditutup untuk kaum muslim, namun terbuka untuk orang Yahudi Israel. Pintu masuk dihalang, restorasi tidak diizinkan, dan kamera dipasang untuk meningkatkan pengawasan di kompleks tersebut.
Gereja Ikut Jadi Sasaran
Adeis melanjutkan, Gereja Salesian Katolik yang terletak di Nasira, Israel utara juga telah diserang. Di dinding gereja itu juga terdapat coretan yang menghina Yesus Kristus.
Menteri Urusan Agama dan Wakaf Palestina itu juga menyerukan perlindungan internasional terhadap situs-situs suci di wilayah yang menjadi sasaran penyerangan.
Ia menambahkan bahwa Israel tak akan berhenti melakukan pelanggaran dan penyerangan terhadap Masjid Al Aqsa hingga hancur dan digantikan dengan Kuil Salomon.
Dalam beberapa tahun terakhir, pihak berwenang Israel telah mengizinkan pemukim Yahudi masuk ke kompleks Masjid Al Aqsa -- biasanya melalui Gerbang Magharba -- dalam jumlah yang terus meningkat.
Ada lebih dari 25.000 serangan oleh pemukim Israel ke kompleks tersebut pada 2017, menurut badan Wakaf Islam Yordania yang dikelola Yordania. Angka itu melebihi data tahun 2016 yang berkisar 15.000 kasus penyerangan.
Otoritas Palestina dan pemerintah Yordania telah berulang kali meminta pihak berwenang Israel untuk melarang praktik tersebut - yang tak diindahkan oleh Negeri Bintang David.
Penyergapan dan pengusiran ke kompleks masjid, yang oleh umat Islam dianggap sebagai situs tersuci ketiga di dunia setelah Mekkah dan Madinah, umumnya meningkat selama hari-hari raya keagamaan Yahudi.
Advertisement