Liputan6.com, Jakarta Trauma kemungkinan besar bakal dialami para korban ambruknya balkon gedung BEI (Bursa Efek Indonesia).
Pada orang-orang yang berada di lantai dasar, Dr Manfaluthy Hakim SpS(K) yang tidak berada di lokasi kejadian menyebut, kemungkinan yang terkena dampaknya adalah kepala.
Advertisement
"Korban bisa mengalami trauma kepala atau cedera kepala, kalau sampai pingsan," kata Dr Manfaluthy saat dihubungi Health Liputan6.com pada Senin, 15 Januari 2018.
Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi Persatuan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) itu mengatakan, risiko yang dihadapi korban gedung ambruk bisa dari cedera kepala ringan, sedang, sampai berat.
Cedera ringan biasa tanpa pingsan, sementara cedera sedang sampai berat, tergantung berapa lama korban ambruknya balkon gedung BEI pingsan. Semakin lama dia pingsan, semakin berat pula risikonya.
"Artinya, kemungkinan ada gangguan pada otaknya," kata Dr Manfaluthy menambahkan.
Saksikan juga video berikut ini:
Kalau Korban Gedung BEI Berada di Atas, Bagaimana?
Kemudian, jika benturan dari reruntuhan balkon BEI ambruk mengenai area leher, bisa cedera pada sum-sum tulang belakang. Kalau cedera ringan bisa berupa memar saja dan menyebabkan nyeri, sedangkan memar berat bisa menyebabkan kelumpuhan kedua tangan dan kaki.
"Karena yang tertimpa barang berat kena di daerah tengkuk leher korban," kata dia.
Bagaimana jika korban balkon BEI ambruk justru berada di area itu saat kejadian berlangsung? Menurut Dr Manfaluthy susah diprediksi.
"Kalau itu, tidak hanya saraf saja. Bisa terjadi patah tulang. Kalau kepala duluan, benturan kepala. Dilihat juga posisi jatuhnya," kata Manfaluthy.
Advertisement