BPJS TK Siap Tanggung Pengobatan Korban Ambruknya Balkon BEI

BPJS Ketenagakerjaan masih menghimpun data para korban dan mencek di lapangan untuk memastikan data akibat ambruknya balkon di gedung BEI.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 15 Jan 2018, 19:55 WIB
Petugas melayani warga pengguna BPJS di di Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Salemba, Jakarta, Rabu (04/5). BPJS menargetkan 22 juta tenaga kerja dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.(Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK) siap menanggung pengobatan korban dari robohnya balkon Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini, jumlah korban belum bisa dipastikan dan tersebar di beberapa rumah sakit antara lain di RS Siloam, RS Jakarta, RS TNI AL Mintohardjo, dan RS Pertamina.

Dari data yang diperoleh sementara terdapat 75 orang yang menjadi korban luka-luka dan dirawat. Antara lain di RS Siloam 30 orang, RS TNI AL Mintohardjo 17 orang, RS Jakarta 21 orang, RS Pusat Pertamina 7 orang. Hampir sebagian besar korban tersebut adalah para pekerja.

"Kami turut prihatin dengan kecelakaan yang menimpa para korban robohnya plafon lantai 2 Gedung BEI ini, dan kami juga siap menanggung segala biaya perobatan yang timbul akibat kondisi kecelakaan kerja ini bagi para pekerja yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan," kata Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Krishna Syarif dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (15/1/2018).

Dia mengatakan, BPJS Ketenagakerjaan masih menghimpun data para korban dan melakukan pengecekan di lapangan untuk memastikan data para peserta.

"Nantinya kami juga mengharapkan laporan dari pihak HRD perusahaan yang terdaftar di program BPJS Ketenagakerjaan di mana karyawannya menjadi korban pada peristiwa ini untuk melaporkan segera agar dapat diproses lebih lanjut untuk tindakan medisnya," ujar Krishna.

BPJS Ketenagakerjaan juga akan memberikan santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) jika terdapat korban dalam kondisi yang cukup parah sehingga menghabiskan waktu yang cukup panjang untuk pemulihan dalam proses perawatan sebagai pengganti penghasilan dalam kondisi tidak bekerja.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Sistem Perdagangan Saham Berjalan Normal

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio menyampaikan pidato pada malam apresiasi di Gedung BEI Jakarta, Selasa (18/7). Apresiasi diberikan untuk komisioner OJK 2012-2017 yang mengakhiri masa tugasnya. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebelumnya, musibah robohnya balkon lantai 1 tower II gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) yang baru saja terjadi menghebohkan banyak orang. Akibat kejadian tak mengenakkan tersebut, banyak orang yang bertanya-tanya apakah ini akan memengaruhi sistem bursa.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio pun langsung menanggapi hal ini. Tito menegaskan sistem bursa tidak terganggu sama sekali oleh kejadian yang baru saja menimpa BEI ini.

"Sistem bursa tidak terganggu sama sekali. Tidak ada gangguan sama sekali kepada sistem perdagangan bursa. Bursa jalan, perdagangan jalan," ujar Tito, Senin (15/1/2018).

Ia menuturkan tidak masalah terkait transaksi perdagangan oleh 108 broker yang terkoneksi di BEI. Transaksi perdagangan saham berjalan lancar dan tepat waktu.

Selain itu, Tito juga memberi keterangan terhadap kejadian yang baru saja terjadi dan jumlah orang yang terluka akibat kejadian ini. Ia menyebut para korban akibat runtuhnya balkon di tower II gedung BEI dibawa ke Rumah Sakit (RS) Siloam dan RS Jakarta.

"Tidak sampai 20 orang, tidak ada apa-apa. Itu lantai satu besinya rubuh. Ini menurut saya, tidak tahulah, tidak ada apa-apa. Tiga, empat orang patah, dan yang lainnya luka-luka," kata dia.

Tito menambahkan bahwa pihak pengelola gedung BEI juga melakukan audit. Pihaknya juga belum mengetahui penyebab runtuhnya balkon tower II gedung BEI.

"Kita nanti duduk dulu di kursi. Ada apa kita akan duduk semua dulu. Tapi kalau menurut saya, tidak ada apa-apa. Saya tidak tahulah runtuh, saya tidak tahu. Tapi sistem bursa tidak ada apa-apa," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya