Liputan6.com, Queensland - Setelah lebih dari satu dekade sejak menemukan fosil kaki dan ekor di barat daya Victoria, para ilmuwan Australia akhirnya berhasil mengidentifikasi sebuah dinosaurus baru yang menjelajahi -- apa yang telah digambarkan sebagai -- "dunia yang hilang" di Australia.
Fosil tersebut ditemukan di bebatuan berumur 113 juta tahun yang membentuk platform laut di dekat Cape Otway pada tahun 2005 oleh seorang sukarelawan pencari fosil. Demikian seperti dikutip dari Australiaplus, Selasa (16/1/2018).
Baca Juga
Advertisement
Alumni Fakultas Ilmu Biologi Universitas Queensland, Dr. Matt Herne, mengatakan bahwa para ilmuwan sekarang telah mendapati tulang-tulang itu berasal dari herbivora seukuran kalkun, yang tinggal di lembah keruntuhan Antartika - Australia.
"Butuh waktu cukup lama untuk ... mengetahui tulang apa sebenarnya fosil tersebut, dan apa hubungan evolusioner dari tulang-tulang tersebut," paparnya.
"Proses itu membutuhkan waktu dan pemeriksaan yang sangat hati-hati dan terperinci, jadi itu sebabnya mengapa dibutuhkan waktu lama untuk bisa diumumkan hasilnya sekarang."
Dinosaurus tersebut dinamai Diluvicursor pickeringi, yang berarti dinosaurus yang terbang dengan cepat, sementara 'pickering' merujuk pada mendiang David Pickering, yang merupakan manajer koleksi dari Museum Victoria, Australia untuk koleksi paleontologi vertebrata.
Seukuran Ayam Kalkun
Dr Herne mengatakan bahwa pihaknya membawa sebuah tim untuk melakukan kunjungan lapangan guna mengetahui seperti apa dinosaurus ini dan jenis lingkungan tempat tinggalnya.
"Dari apa yang bisa kita katakan, meskipun fosil ini hanya mengawetkan satu ekor dan satu kaki, dari tulang-tulang dinosaurus baru ini, kita dapat menyimpulkan dari hal-hal serupa, bahwa dinosaurus ini adalah hewan berkaki dua, jadi dinosaurus ini berlarian kesana kemari menggunakan kedua kakinya yang kuat," katanya. .
"Ukuran tulang kakinya dan ekornya menunjukkan ukuran dinosaurus ini, dan dinosaurus ini mungkin seukuran ayam kalkun."
Dinosaurus ini mungkin beratnya antara 3 atau 4 kilogram, namun spesiesnya telah tumbuh setinggi 2,3 meter, dan sampai 17kg.
Berbeda dengan kalkun, dinosaurus ini kemungkinan kulitnya bersisik, bukan berbulu, dengan paruh dan gigi geraham untuk memakan tumbuh-tumbuhan.
Hasil penelitian dari tim ini juga melibatkan analisis terperinci tentang keretakan lempeng Australia-Antartika seperti saat dihuni oleh dinosaurus tersebut.
"Lingkungan tempat tinggalnya benar-benar menggairahkan, karena sebenarnya adalah lembah keruntuhan besar yang ada antara Australia dan Antartika," kata Dr Herne.
"Dan di ujung timurnya ada pegunungan vulkanik yang masif, mungkin mirip dengan Andes, dan tentu saja semua ini sudah lenyap sekarang.
"Jadi yang kita lihat adalah dunia yang hilang, pada dasarnya dunia yang hilang di Australia ... satu-satunya batu yang dapat kita kunjungi dan lihat dari dunia yang hilang ini adanya hanya di pantai selatan Victoria."
Advertisement