Liputan6.com, Jakarta - Transaksi perdagangan saham mencapai Rp 8,3 triliun pada perdagangan saham Senin (15/1/2018). Transaksi saham tersebut didorong transaksi saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mencapai Rp 2,1 triliun di pasar negosiasi.
Berdasarkan data RTI, transaksi saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) turun 6,45 persen ke posisi Rp 1.015. Total frekuensi perdagangan saham dua kali dengan nilai transaksi Rp 2,1 triliun di pasar negosiasi.
Sedangkan di pasar reguler, saham MEDC ditransaksikan naik 4,11 persen ke posisi Rp 1.140 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 5.825 kali dengan nilai transaksi Rp 2,2 triliun. Saham MEDC ditransaksikan di level tertinggi Rp 1.160 dan terendah Rp 1.105.
Baca Juga
Advertisement
Kemungkinan transaksi saham PT Medco Energi Internasional tersebut dibantu oleh PT Nikko Sekuritas Indonesia. Transaksi harian saham PT Nikko Sekuritas Indonesia mencapai Rp 4,9 triliun.
Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berbalik ke zona hijau pada perdagangan saham Senin pekan ini. Penguatan IHSG itu terjadi di tengah insiden ambruknya balkon di tower II Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada penutupan perdagangan saham, Senin pekan ini, IHSG naik 12,13 poin atau 0,19 persen ke posisi 6.382,19. Indeks saham LQ45 naik 0,14 persen ke posisi 1.084,08. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.
Ada 175 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sebanyak 168 saham melemah dan 133 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.390,88 dan terendah 6.361,61.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 295.344 kali dengan volume perdagangan 17,9 miliar saham.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Strategi Medco Tingkatkan Produksi
Sebelumnya, pertumbuhan produksi minyak dan gas bumi (migas) PT Medco E&P Indonesia dan Medco E&P Natuna Ltd. (Medco E&P) meningkat secara signifikan. Peningkatan tersebut dilakukan dengan berbagai upaya dalam mendukung keinginan pemerintah memenuhi kebutuhan migas nasional.
Senior Manager Relations and Security Medco E&P Indonesia dan Medco E&P Natuna Ltd, Drajat Iman Panjawi mengatakan, berdasarkan data perusahaan, angka produksi migas pada semester pertama 2017 terjadi peningkatan sekitar 24 ribu barel setara minyak (Barel Oil Equivalent Per Day/BEPD) dibandingkan dengan 2016.
Pada semester pertama 2017, produksi migas Medco E&P hampir mencapai 90 ribu BOEPD. Sementara pada semester yang sama tahun sebelumnya hanya mencapai 64 ribu BOEPD.
"Sebuah pencapaian yang sangat berarti bagi Medco E&P, di saat harga minyak dunia belum sesuai harapan," kata Drajat di Bogor, Minggu 19 November 2017.
Dalam upaya mempertahankan capaian ini, Medco E&P Indonesia dan Medco E&P Natuna Ltd. terus berupaya meningkatkan kinerja operasinya.
Pada tahun ini, Medco E&P fokus menyelesaikan Proyek Blok A di Aceh sesuai jadwal dan anggaran (Work Plant and Budget/WPnB), memonetisasi penemuan-penemuan domestik migas yang ada, eksplorasi lapangan terdekat dan pengeboran sumur, serta pengembangan bawah laut.
Semua aktivitas operasi tetap berpegang pada prinsip efisiensi biaya, tanpa menomorduakan aspek keselamatan. Perusahaan juga berhasil mempertahankan biaya produksi per barel di bawah US$ 10 per barel setara minya (Barel Oil Equivalent/BOE).
"Medco E&P, juga terus mengoptimalisasi lapangan-lapangan tuanya dengan berbagai inovasi di bidang teknologi migas serta pengendalian biaya aset lapangan, seperti di Blok Rimau, Sumatera Selatan, dan Lematang di Sumatera Selatan, serta Blok Tarakan di Kalimantan Utara," dia menandaskan.
Advertisement