Lepas Saham ke Publik, Valuasi Xiaomi Bisa Capai Rp 1.000 Triliun

Xiaomi juga telah menunjuk beberapa perusahaan broker untuk melakukan persiapan IPO.

oleh Jeko I. R. diperbarui 16 Jan 2018, 12:30 WIB
Logo Xiaomi di depan headquarter office di Beijing. Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani

Liputan6.com, Beijing - Xiaomi dikabarkan akan segera melakukan penawaran umum saham perdana (IPO, Initial Public Offering) dalam waktu dekat.

Bahkan, vendor smartphone asal Negeri Tirai Bambu tersebut diketahui telah menunjuk beberapa perusahaan broker internasional seperti Morgan Stanley, Goldman Sachs, hingga Credit Suisse untuk persiapan IPO.

Menurut keterangan yang dilansir Business Insider pada Selasa (16/1/2018), jika memang lancar proses IPO bisa saja berlangsung pada pertengahan 2018.

Dan bila berhasil, valuasi perusahaan bisa meroket hingga US$ 100 miliar (lebih dari Rp 1.000 triliun). Untuk diketahui, valuasi Xiaomi sendiri sudah mencapai US$ 45 miliar (Rp 599 triliun) pada 2014.

Namun hingga kini, perusahaan yang kerap dijuluki "Apple-nya Tiongkok" tersebut masih belum memilih perusahaan mana yang akan menjadi penjamin emisi dan lokasi agar bisa melantai di bursa. Jika IPO berhasil, valuasi Xiaomi bisa berpotensi menyalip nilai IPO terbesar Alibaba.


Pemain Besar

CEO Xiaomi, Lei Jun. (Liputan6.com/ Corry Anestia)

Xiaomi sendiri tak dimungkiri menjadi salah satu 'pemain' besar di industri perangkat teknologi Tiongkok. Untuk urusan smartphone, Xiaomi berada di peringkat keempat brand terbesar Tiongkok. Posisi pertama direngkuh Huawei, diikuti Oppo dan Vivo.

Perangkat teknologi Xiaomi dengan desain minimalis dan antarmuka yang eye catchy tak ubahnya membuat perusahaan kerap dijuluki menjiplak Apple.

Namun asumsi miring tersebut tidak membuat Xiaomi goyah. Buktinya hingga sekarang, Xiaomi berhasil mengapalkan puluhan juta unit smartphone-nya ke beberapa negara besar.


Pertumbuhan Pesat

Founder & CEO Xiaomi, Lei Jun melihat-lihat produk Xiaomi di Authorized Mi Store yang baru dibuka di Summarecon Mall Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26/9). (Doc: Xiaomi)

Untuk diketahui, Xiaomi mengalami pertumbuhan 102,6 persen sejak Q3 2016 sampai Q3 2017. Pangsa pasar juga naik dua kali lipat dari 3,7 persen menjadi 7,4 persen. 

Selain itu, Xiaomi juga memperlihatkan kesuksesannya di pasar internasional, termasuk di Indonesia. Xiaomi saat ini termasuk dalam daftar lima besar manufaktur top di 14 negara termasuk India, Indonesia, Malaysia, Rusia, Mesir, dan empat wilayah Uni Eropa.

Seiring dengan pertumbuhan pangsa pasar, Xiaomi terus berusaha membuat jajaran produknya menggaet lebih banyak konsumen. Dua smartphone terbarunya, Redmi 5 dan Redmi 5 Plus, diharapkan juga dapat memikat hati konsumen.

(Jek/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya