Tertangkap Basah di Pemandian Wanita, Pria Ini Mengaku Waria

Seorang pria menyamar menajadi wanita dan masuk ke pemandian khusus perempuan di Jepang. Apa motivasinya?

oleh Afra Augesti diperbarui 16 Jan 2018, 19:12 WIB
Pemandian umum di Jepang. (Frank Zeller/AFP)

Liputan6.com, Hokkaido - Di era modern, hampir semua rumah di Jepang memiliki fasilitas pemandian atau kamar mandi pribadi. Bagaimanapun juga, di beberapa tempat Negeri Sakura itu masih banyak dijumpai tempat pemandian umum.

Tempat pemandian umum tidak sama dengan sumber air panas alami yang biasanya berada di dekat resor atau tempat-tempat menginap bergaya natural.

Industri pemandian umum dibangun karena bisnis dan banyaknya warga Jepang yang menyukai nuansa retro saat menuju ke sana.

Bahkan beberapa orang gemar mendatangi tempat pemandian umum karena memang sudah berlangganan atau bak mandinya lebih luas dan mewah ketimbang bak mandi rumahnya.

Tempat pemandian umum di Jepang memiliki berbagai jenis bak mandi mewah, beberapa di antaranya disematkan jet udara pemijat dan aroma terapi.

Sebagian besar pelanggan adalah penduduk lokal berumur lebih sepuh, seperti lelaki berusia 50 tahun ini. Bukan soal "isi dompet" dia yang menjadi sorotan media lokal, tetapi kelakuannya yang bikin geleng-geleng kepala.

Pria yang tak disebutkan namanya itu ditangkap aparat setempat karena memasuki tempat khusus wanita di lokasi pemandian umum di Chuo, Sapporo, Jepang, pada hari Rabu (10/1/2018) sekitar pukul 09.00 waktu setempat.

Laki-laki bertubuh gempal itu kepergok menyamar menjadi wanita dengan mengenakan rambut palsu (wig) hitam panjang dan berdandan selayaknya perempuan dengan mengaplikasikan make up di wajahnya.

Ia menyelonong masuk ke area pemandian wanita. Sebelumnya, tak ada yang curiga dengan polah bapak itu.

Pria tersebut berendam di bak mandi selama 50 menit, saat seorang pelanggan -- yang tentunya wanita asli -- menemukan kejanggalan dari gelagat pria itu.

Pria paruh baya tersebut selalu menutupi, bahkan cenderung menyembunyikan, bagian bawah tubuhnya yang sensitif. Karena merasa tak nyaman dengan sikap orang tersebut, si pelanggan wanita bergegas memberi tahu petugas keamanan tempat pemandian.

Betapa terkejutnya petugas ketika mendapati fakta bahwa ia adalah laki-laki tulen yang menyamar menjadi wanita. Polisi kemudian dipanggil ke lokasi kejadian untuk mengamankannya. Pria itu diringkus tanpa melakukan perlawanan.

 


Tak Mau Mengaku Sebagai Pria

Pemandian umum di Jepang. (Frank Zeller/AFP)

Tak hanya sampai di situ saja kelakuan "minus" pria itu. Saat diinvestigasi di kantor polisi Hokkaido Prefectural Police, ia tak mau mengakui dirinya sendiri sebagai seorang lelaki.

Ia masih terus mengaku sebagai wanita, bahkan meninggikan suaranya, berbicara selayaknya seorang waria.

"Saya adalah seorang wanita. Bangsal mandi pria di sana kotor, sedangkan bagsal mandi wanita lebih santai dan bersih, jadi saya memilih untuk mandi di bangsal wanita," ucapnya lemah lembut, dilansir Japan Today, Senin (15/1/2018).

Di Jepang, sebagian pemandian umum air panas memang diklasifikasikan sebagai konyoku, yang berarti bahwa pria dan wanita bisa berbagi kamar mandi yang sama.

Beberapa sumber air panas juga memungkinkan pria dan wanita untuk mandi bersama di kamar mandi pribadi yang telah dipesan beberapa jam sebelumnya.

Meski demikian, pemandian umum musim semi hampir semuanya memisahkan pelanggan pria dan wanita dengan macam-macam fasilitas yang disediakan.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya