Liputan6.com, Bandung - Ketua Steering Committee Piala Presiden, Maruarar Sirait, menyampaikan lima pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk Piala Presiden 2018. Salah satu yang terpenting adalah bebas pengaturan skor.
Ini menjadi tahun ketiga Piala Presiden digelar. Transparansi menjadi hal yang paling ditekankan Joko Widodo dalam mengelola sepak bola Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
"Pertama adalah transparansi. Hal ini harus dijawab dengan cara audit. Piala Presiden ini tidak menggunakan uang negara, tapi kita tetap harus transparan," ucap Maruarar dalam sambutannya di pembukaan Piala Presiden 2018, Selasa (16/1/2018).
Maruarar melanjutkan, pesan kedua Presiden Jokowi mengenai fair play. "Piala Presiden 2018 ini saya jamin bebas dari kasus match fixing. Jika ada, kami akan hukum," kata politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Industri Sepak Bola
Pesan ketiga Jokowi di ajang Piala Presiden 2017 adalah industri. Presiden berharap industri sepak bola Indonesia semakin berkembang dengan adanya turnamen pramusim ini. Maruarar ingin semua elemen membantu menyukseskan pesan ketiga presiden.
"Pemain, pelatih, manajer, suporter hingga sponsor menjadi sebuah sistem. Mereka harus saling bersinergi dan saling mendukung," kata pria berusia 47 tahun tersebut.
Advertisement
Ekonomi Kerakyatan
Maruarar menambahkan pesan keempat dan kelima Jokowi adalah ekonomi kerakyatan dan pembinaan prestasi. "Bapak Presiden secara khusus berpesan kepada saya kalau ekonomi rakyat harus bergerak seperti pedagang yang berada di sekitar stadion, transportasi hingga hotel harus bergerak," ucapnya.
"Terakhir adalah pembinaan prestasi. Presiden berharap dari ajang ini lahir bibit-bibit unggul yang bagus. Saya bekerja berdasarkan tugas dari PSSI," ujar politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut.