Mahasiswi Keperawatan Otak Pembuangan Bayi Tampan di Musala

Bayi tampan yang dibuang itu merupakan hasil hubungan mahasiswi keperawatan itu dengan kekasihnya yang pengangguran.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 16 Jan 2018, 18:00 WIB
Bayi Tampan Ditemukan di Masjid. (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Mojokerto - Kepolisian Resort Mojokerto, Jawa Timur meringkus orangtua yang membuang bayi di mihrab Masjid Baiturrahman, Dusun Ketangi, Desa Ngembeh, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto. Ironisnya, ibu yang melahirkan bayi malang tersebut berstatus sebagai mahasiswi keperawatan di kampus Poltekkes Majapahit, Mojokerto.

Pelaku pembuang bayi itu adalah sepasang kekasih, Beatrice Achnes (22) warga Dusun Pondok Waluh, Desa Kencong, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, dan Bayu Anggara (22) asal Desa Umbulsari, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember. Keduanya menjalin asmara sejak tiga tahun terakhir.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP M Sholikin Feri membenarkan terkait penangkapan kedua orangtua bayi tersebut. 

Sholikin mengungkapkan, hubungan intim kedua pelaku dilakukan di tempat kos tersangka Bayu di Perumahan Jabon Estate, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto.

"Yang satu berstatus mahasiswi, yang perempuan, sedangkan yang laki-laki pengangguran," kata Sholikin saat dihubungi melalui telepon selulernya, Senin, 15 Januari 2018.

 


Sidik Jari Pelaku

Pelaku Pembuangan Bayi di Musala. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sholikin menjelaskan, saat olah Tempat Kejadian perkara (TKP), polisi mendapat pengakuan dari warga bahwa ada dua orang, laki-laki dan perempuan yang berboncengan mengendarai motor matik datang dan memasuki masjid beberapa saat sebelum bayi malang itu ditemukan.

"Dari hasil keterangan warga itu, serta beberapa sidik jari yang kita dapatkan akhirnya berhasil mengejar keberadaan pelaku," katanya.

Hingga malam ini, polisi masih melakukan penyidikan kepada dua sejoli yang tega membuang bayi tak berdosa tersebut. "Nanti, tunggu pemeriksaan selesai dulu, pasti kita sampaikan," ucap Feri.

Sementara itu, bayi laki-laki yang masih merah itu kondisinya kini sudah normal. Sempat beberapa kali memuntahkan cairan dari mulutnya, kini dia dinyatakan stabil oleh tim dokter spesialis anak RSUD dr Soekandar Mojosari.

"Terakhir kita dapat informasi dari pihak rumah sakit, si bayi kondisinya normal, ada dokter spesialis yang merawatnya," Feri menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya