Liputan6.com, Jakarta Pemerintah menargetkan jalan perbatasan di Kalimantan Barat (Kalbar) bisa tembus seluruhnya pada 2019. Nantinya, jalan perbatasan di wilayah ini lebih baik bahkan bila dibandingkan dengan jalan negara tetangga.
Untuk memenuhi ini, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XI Banjarmasin dan Zeni TNI Angkatan Darat menandatangani kontrak pekerjaan pembangunan jalan perbatasan di Provinsi Kalimantan Barat.
Baca Juga
Advertisement
Kontrak ini untuk ruas Nanga Era-Batas Kalimantan Timur sepanjang 60 kilometer (km) senilai Rp 178,47 miliar, dengan jangka waktu pelaksanaan 335 hari.
Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, dengan pembangunan ruas jalan ini, maka pada akhir 2018, dari 850 km panjang jalan paralel perbatasan di Kalbar, yang belum tersambung sepanjang 47 km.
Arie Setiadi menekankan peran penting konsultan pengawas dalam menjaga pekerjaan selesai tepat waktu dan tepat volume. “Ini usaha kita bersama, sebagai kebanggaan rakyat Indonesia dan meningkatkan ekonomi masyarakat perbatasan,” ujar dia dalam keterangannya, Selasa (16/1/2018).
Sementara itu, Kepala BBPJN XI Timbul M Pasaribu menambahkan, konstruksi jalan tersebut akan dilengkapi drainase di kiri kanan jalan di titik-titik tertentu.
Ruang milik jalan dari ruas Nanga Era-Batas Kaltim nantinya memiliki lebar antara 15-25 meter. Batas tingkat kecuraman tanjakan pada ruas tersebut ditentukan sebesar 10 persen atau sesuai dengan ketetapan dari Ditjen Bina Marga.
“Lingkup pekerjaan yang akan dilakukan Zeni TNI-AD di antaranya membuka hutan, memasang gorong-gorong, dan pipa baja bergelombang, serta pembuatan beberapa jembatan sementara sepanjang total 335 meter,” imbuhnya.
Tonton Video Pilihan Ini:
Program Nawacita
Perlu diketahui, pembangunan jalan perbatasan di Kalimantan merupakan salah satu infrastruktur yang dibangun Kementerian PUPR untuk mewujudkan Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla untuk membangun Indonesia dari pinggiran dalam menjaga NKRI.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu mengatakan bahwa pembanguan jalan perbatasan bernilai strategis dengan fungsi pertahanan dan keamanan negara sekaligus membuka keterisoliran dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan.
Panjang jalan paralel perbatasan negara di Kalbar adalah 850 Km. Dari total panjang tersebut, kondisinya sudah beraspal sepanjang 327 km, kondisi agregat 123 km dan berupa jalan perkerasan tanah 291 km. Sementara yang belum tembus hingga akhir 2017 sepanjang 107 km dengan kondisi masih hutan.
Advertisement