Liputan6.com, Jakarta - Rapat koordinasi Tingkat Menteri Pelaksanaan Bansos Pangan menugaskan Perum Bulog untuk menyediakan dan penyaluran beras bantuan sosial (bansos) ke titik distribusi sebelum diserahkan kepada 14,2 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Karyawan Gunarso, atau yang akrab disapa Wawan menyatakan, Bulog akan menyerahkan sekitar 142 ribu ton beras bansos kepada KPM yang tersebar di sejumlah titik.
"Pada bulan Januari ini, kita akan salurkan beras kurang lebih 142 ribu ton, untuk KPM di sekitar 54 ribu titik," ujarnya di kantor Kemenko PMK, Selasa (16/1/2017).
Baca Juga
Advertisement
Wawan juga menyebutkan, Bulog membentuk tim yang nantinya akan bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), untuk melakukan pengawasan lapangan terkait penyaluran beras bansos.
"Terkait pengawasan, kita akan ada tim koordinasi dan tim pengendali, yang secara tugas ada di bawah Kemenko PMK. Bulog tugasnya hanya menyiapkan barang, mendistribusikan sampai ke titik distribusi, dan melakukan monitoring," tutur dia.
Perihal pertambahan jumlah beras bansos pada bulan-bulan mendatang, Wawan mengatakan, pihaknya harus terlebih dahulu mengevaluasi proses distribusi yang terjadi pada Januari ini, dan belum bisa memberikan angka secara pasti.
"Beras bansos ini pokoknya dijual di harga Rp 10 ribu per kg. Untuk ketersediaan, stok bulog untuk kebutuhan beras bansos cukup untuk sampai Maret dan April," tukasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tambah Penerima Bansos
Pemerintah akan menambah jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) sebanyak 2,6 juta keluarga pada Februari 2018. Akan tetapi, penambahan itu baru bisa dilakukan setelah penyaluran BPNT tahap awal sebanyak 1,2 juta KPM terealisasi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menerangkan, pemerintah akan menyalurkan BPNT kepada 1,2 juta KPM pada Januari ini.
"Tapi kita tetap membicarakan rencana penambahannya di Februari nanti. Kalau sudah beres yang 1,2 juta akan ditambah lagi dengan 2,6 juta yang bantuan nontunai," kata Darmin di Jakarta, Selasa (16/1/2018).
Darmin menerangkan, bantuan diberikan dalam bentuk kartu. Sehingga, kartu tersebut bisa dibelanjakan untuk membeli kebutuhan pokok, seperti beras dan telur.
"Dia (KPM) lebih bebas kalau dapat kartu, dia bisa belanja di warung yang paling dekat dengan dia. Tentu saja nanti kartunya harus bisa dibaca sama alatnya. Sehingga dia bisa beli bukan hanya beras, tapi juga telur atau apa," sambungnya.
Lebih jauh Darmin menuturkan, penyaluran Bantuan Pangan Nontunai dilakukan setiap tanggal 25. Dia bilang, supaya pemerintah bisa menambah jumlah KPM BPNT, penyaluran di tahap awal harus berjalan dengan baik.
"Rencananya Februari akan dinaikkan dari 1,2 juta ditambah 2,6 juta KPM. Tetapi ada syaratnya, 1,2 juta itu benar-benar sudah beres. Artinya, keluarga miskin itu sudah dapat rekeningnya, kartunya. Kalau belum beres jangan ditambah dulu," ujar dia.
Advertisement