Bahas Yerusalem, Erdogan Akan Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dikabarkan akan mengunjungi Vatikan pada 5 Februari 2018 atas undangan Paus Fransiskus.

oleh Citra Dewi diperbarui 17 Jan 2018, 10:05 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberi keterangan saat menggelar pertemuan di Ankara, Turki (5/12). Karena kebijakan Trump soal Yerusalem, Erdogan akan memutus semua hubungan diplomatik dengan Israel. (Yasin Bulbul / Pool via AP)

Liputan6.com, Ankara - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dikabarkan akan mengunjungi Vatikan pada 5 Februari 2018 atas undangan Paus Fransiskus. Hal tersebut dilaporkan oleh surat kabar Sabah pada 16 Februari 2018.

Dikutip dari Hurriyet Daily News, Rabu (17/1/2018), pertemuan tersebut dilakukan setelah Paus Fransiskus menyuarakan penolakan terhadap keputusan sepihak Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Paus Fransiskus juga mendukung inisiatif yang disponsori Turki untuk menunda tawaran Amerika Serikat di Majelis Umum PBB. Erdogan dan Paus sebelumnya pernah berbincang beberapa kali melalui saluran telepon pada awal Desember.

Sabah melaporkan, dalam pertemuan tersebut, Erdogan berencana untuk menggarisbawahi kebutuhan untuk melindungi Yerusalem sebagai kota suci bagi tiga agama.

Keduanya juga dilaporkan akan membahas perkembangan di Irak dan Suriah, serta arus migrasi yang terus berlanjut.

 


Lanjutkan Kunjungan ke Amerika Latin

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Presidential Press Service, pool photo via AP)

Paus Fransiskus sebelumnya pernah melakukan kunjungan resmi ke Ankara pada akhir 2014. Kunjungan tersebut menjadikannya sebagai tamu internasional pertama yang dijamu di kompleks kepresidenan di Ankara.

Setelah mengunjungi Vatikan, Erdogan akan melakukan tur ke tiga negara Amerika Latin, yakni Venezuela, Brasil, dan Paraguay. Dilaporkan bahwa pertemuan tersebut akan berfokus pada kerja sama ekonomi.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro pernah melakukan dua kunjungan ke Turki pada 2017.

Kunjungan pertama merupakan bagian dari sebuah perjalanan dinas dan yang kedua sebagai kepala negara Gerakan Non-Blok untuk menghadiri KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya