Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merombak beberapa jajaran petinggi pemerintahan pada Rabu pagi ini. Jokowi melantik Menteri Sosial baru, Kepala Staf Presiden, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), dan KSAU, Rabu 17 Januari 2018. Pelantikan ini merupakan reshuffle kabinet jilid III.
Analis PT Binaartha Securities Reza Priyambada menjelaskan perombakan atau reshuffle kabinet ini tidak akan berpengaruh banyak kepada pergerakan harga saham. Alasannya, pejabat-pejabat yang dilantik bukan merupakan pejabat di sektor ekonomi.
Menurut Reza, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang melemah pada pembukaan hari ini. Namun pelemahan tersebut bukan karena adanya reshuffle, tetapi karena aksi ambil untung investor.
Baca Juga
Advertisement
"Kalo melemah lebih karena aksi profit taking setelah kenaikan sebelum dan antisipasi rilis suku bunga acuan besok," jelas dia kepada Liputan6.com, Rabu (17/1/2018).
Pada perdagangan kemarin, IHSG memang mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (16/1/2018), IHSG naik 47,49 poin atau 0,74 persen ke posisi 6.429,69.
Secara fundamental, ekonomi Indonesia cukup baik sehingga memang bisa mendorong IHSG untuk mencetak rekor. angka inflasi, ekspor impor dan pertumbuhan ekonomi sesuai dengan perkiraan.
Untuk diketahui Presiden Jokowi melantik Idrus Marham sebagai Menteri Sosial menggantikan Khofifah Indar Parawansa. Jokowi juga melantik Jenderal Purnawirawan Moeldoko sebagai Kepala Staf Presiden menggantikan Teten Masduki.
Presiden Jokowi juga melantik anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang baru yakni Agum Gumelar.
Selain itu, Presiden juga melantik Marsekal Madya (Marsdya) Yuyu Sutisna sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU).
Pembukaan IHSG
Pada pembukaan perdagangan saham, Rabu (17/1/2018), IHSG turun 0,69 poin atau 0,01 persen ke posisi 6.427,4. Sebagian besar indeks saham acuan melemah. Indeks saham LQ45 turun 0,11 persen ke posisi 1.092,09.
Ada sebanyak 116 saham menguat tetapi tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sebanyak 64 saham melemah dan 97 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.435,53 dan terendah 6.424,32.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 27.776 kali dengan volume perdagangan 676 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 731 miliar. Investor asing melakukan aksi jual Rp 18 miliar.
Secara sektoral, antara yang menguat dan melemah seimbang. Sektor yang melemah adalah industri dasar, barang konsumsi, kontruksi, perdagangan dan manufaktur.
Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham LCKM naik 25 persen ke posisi Rp 390, saham AKSI melonjak 19,05 persen ke posisi Rp 400, dan saham PJAA menanjak 16,50 persen ke posisi Rp 1.490 per saham.
Advertisement