Pendaki 'Norak' Coret-coret Tugu Puncak Merbabu

Aksi vandalisme pendaki norak pada tugu puncak Gunung Merbabu, Boyolali, Jateng, membuat kepala balai taman nasional setempat prihatin.

Oleh SoloPos.com diperbarui 17 Jan 2018, 18:00 WIB
Gambar ilustrasi

Boyolali - Aksi vandalisme terjadi di puncak Gunung Merbabu. Para pelaku menyasar tugu puncak triangulasi pada ketinggian 3.142 meter di atas permukaan laut (mdpl). Pada tugu yang dibangun Desember 2017 itu terdapat coretan yang diperkirakan dibuat dengan spidol permanen.

Lambang merah putih pada tugu bertuliskan "Balai Taman Nasional Gunung Merbabu" dan "Aset Negara" itu juga tak luput dari tangan jahil para vandal. Hasil vandalisme ini juga diabadikan dengan video dan diunggah ke media sosial Instagram melalui akun @mountnesia, Senin, 15 Januari 2018, dikutip Solopos.com.

Dalam keterangan video ditulis, "Bangunannya mulai rusak dan ada coretan. Info @rahmatsyar_ : Keadaan tugu baru Gunung Merbabu terkini, pertengahan Januari 2018 sudah banyak oret-oretan. MERAH PUTIH pun tak luput dari aksi orat-oret. Hanya Puncak Trianggulasi saja, sementara Puncak Kentengsongo masih aman sedangkan Puncak Syarif belum tau karna ga sempet nengok."

Menanggapi adanya aksi vandalisme tersebut, Kepala Balai Taman Nasional Gunung (BTNG) Merbabu, Edy Sutiyarto mengaku merasa prihatin. Menurutnya, imbauan mengenai keharusan menjaga ketertiban dan kebersihan di Gunung Merbabu selalu disampaikan kepada setiap pendaki.

Baca berita menarik dari Solopos.com lain di sini.


Fasilitas Umum Juga Jadi Sasaran

Ilustrasi Foto Pendaki dan Mendaki Gunung (iStockphoto)

Ternyata, aksi vandalisme ini tidak hanya terjadi di Gunung Merbabu. Fasilitas umum di kawasan Merbabu pun tak luput dari sasaran para vandal.

"Untuk yang di gunung ini memang kami sayangkan karena tidak semestinya pendaki gunung melakukan hal itu," ucap Kepala BTNG Merbabu, Edy Sutiyarto, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Jalan Boyolali-Magelang, Selasa, 16 Januari 2018.

Apalagi, menurut dia, bangunan itu masaih tergolong baru karena dibangun Desember 2017 lalu

Untuk mengantisipasi terjadinya hal serupa, pihaknya akan memperketat pemeriksaan barang bawaan kepada para pendaki melalui petugas di basecamp jalur pendakian. Bahkan, jika perlu, BTNG Merbabu akan menggeledah terhadap mereka.

"Selama ini pendaki diperiksa, tetapi memang tidak seksama. Tapi, dengan adanya kejadian ini, kami akan perketat lagi. Jika perlu, mereka (pendaki) digeledah sebelum naik," kata dia.


Jalur Pendakian Gunung Merbabu Ditutup Sebulan

Ilustrasi Foto Pendaki dan Mendaki Gunung (iStockphoto)

Sebelumnya, rencana penutupan jalur pendakian Gunung Merbabu selama Februari 2018 oleh BNTG Merbabu tidak terlalu dipusingkan oleh para pendaki. Mereka berencana mengalihkan tujuan pendakian ke Gunung Merapi.

Selain itu, pendaki juga bisa beralih ke Gunung Sundoro/Sumbing di Temanggung/Wonosobo yang lokasinya cukup dekat. Salah satu pendaki asal Sragen, Syam Ma'arip Aiddul Fitra (24) mengatakan, dengan ditutupnya Merbabu, dia berencana mengalihkan pendakian ke Gunung Sumbing.

"Akhir Januari atau awal Februari tadinya memang mau ke Merbabu, tapi tidak jadi dan akhirnya ke Sumbing. Tidak masalah," ujar warga Kelurahan Jeruk, Kecamatan Miri, ini kepada Solopos.com, Sabtu, 6 Januari 2018.

Sementara itu, bagi penyedia jasa persewaan tenda dan perlengkapan mendaki gunung, penutupan jalur pendakian Merbabu ini akan sedikit berpengaruh kepada bisnisnya. Riska Wijaya, pemilik Kentingan Outdoor di Jebres, Solo, mengatakan jumlah penyewa akan turun.

"Pelanggan kami sebagian menyewa untuk mendaki di gunung yang dekat-dekat sini seperti Merapi dan Merbabu. Kalau nanti Merbabu ditutup, tentu jumlah penyewa peralatan pendakian akan berkurang," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya