Liputan6.com, Jakarta - Papua menjadi salah satu wilayah rawan konflik pada pelaksanaan Pilkada 2018. Polda Papua menyiapkan sejumlah jurus untuk mengamankan jalannya pesta demokrasi itu.
Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal mengungkapkan salah satu upaya mencegah konflik adalah dengan merangkul tokoh masyarakat, adat, dan agama.
Advertisement
"Bentuknya FGD (focus group discussion), silaturahmi dengan tokoh masyarakat dan sudah dilakukan menjelang Natal. Karena di Papua kan Natal ini adalah yang dominan bagi masyarakat untuk merayakannya," ujar Kamal di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (17/1/2018).
Mereka menggelar pertemuan rutin sebulan sekali untuk menciptakan iklim Pilkada Serentak di Papua yang aman dan damai. Kamal optimistis kerja sama Polri, TNI, Pemda dan elemen masyarakat mampu menjaga Papua tetap aman.
"Kami akan buktikan bahwa Papua itu aman. Dan proses demokrasi yang ada Papua akan kondusif," ucap dia.
Awasi Noken
Selain itu, Polda Papua juga akan lebih fokus mengawasi sistem noken pada Pilkada 2018. Sebab, sistem noken yang hanya diterapkan di wilayah Papua ini dinilai rentan kecurangan.
"Noken ini yang perlu kita antisipasi, karena kita belajar dari peristiwa Pilkada 2017 dan terjadi konflik yang berkepanjangan dan itu merugikan kita semua," ucap Kamal.
14 ribu personel gabungan diterjunkan untuk mengamankan pelaksanaan pilkada di Papua. 2.800 di antaranya berasal dari TNI, 4.000 dari Linmas, dan selebihnya dari Polri.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Advertisement