AS Buka Kedutaan Barunya di Inggris Tanpa Kehadiran Trump?

Kedutaan besar Amerika Serikat di London, Inggris, tetap dibuka meski tanpa kehadiran Donald Trump. Seperti apa prosesinya?

oleh Afra Augesti diperbarui 17 Jan 2018, 20:00 WIB
Amerika Serikat resmi membuka kedutaan barunya di London, Inggris, pada hari Selasa, 16 Januari 2018. (AFP)

Liputan6.com, London - Orang-orang -- sepertinya staf diplomat -- terlihat hilir mudik di sebuah bangunan baru.

Mereka tampak sibuk mempersiapkan pita dan peralatan persemian gedung lainnya. Mereka lalu lalang melewati polisi yang berjaga di depan gedung berbendera Amerika Serikat itu.

Ya, itulah Kedutaan Besar AS yang baru di London, Inggris. Kantor diplomat tersebut akhirnya resmi dibuka dengan sedikit keriangan pada hari Selasa, 16 Desember 2018.

Meski telah menghabiskan masa pembangunan selama 10 tahun dan dana sekitar US$ 1 miliar, pembukaan Kedubes berjalan "datar" tanpa kehadiran Presiden AS Donald Trump.

Trump memang mengurungkan niatnya untuk pergi ke Inggris, membuka persemian gedung dan lokasi baru kedutaan.

Ia menolak pemindahan tempat dan pembangunan gedung tersebut, yang sebelumnyaa berada di Westminister dan kini ada di Nine Elms.

"Saya bukan pengikut pemerintahan Obama yang tega menjual lokasi dan posisi terbaik kedutaan di London untuk 'kacang', demi membangun gedung baru di lokasi seharga 1,2 miliar dolar. Kesepakatan yang buruk. Ingin saya memotong pita peresmian? - TIDAK!" tulis Donald Trump melalui akun Twitter-nya pada hari Minggu, dilansir Channel News Asia, Selasa (16/1/2018).

Keputusan untuk memindahkan kedutaan besar dari Distrik Mayfair kelas atas telah dilakukan di bawah kepemimpinan mantan presiden George W. Bush.

Alasan keamanan menjadi prioritas utama pemindahan kedutaan pasca serangan 11 September 2001, serta dua pemboman Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tanzania dan Kenya pada tahun 1998.

Bangunan 12 lantai itu berbentuk seperti sebuah benteng futuristik.

Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson justru memperkirakan Trump akan menyambangi Inggris pada waktu yang tepat.

Melalui surat kabar Guardian, ia menuturkan bahwa relasi dengan Amerika Serikat adalah hubungan yang penting bagi Inggris.


Peluang Bisnis Baru?

Gedung baru kedutaan Amerika Serikat (AS) yang berlokasi di Embassy Gardens, London, Inggris, Senin (18/12). Gedung kedutaan yang akan diresmikan 16 Januari 2018 mendatang itu menghabiskan dana hingga setara dengan Rp 13,5 triliun. (Justin TALLIS/AFP)

Walikota London Sadiq Khan, yang juga vokal mengkritik Trump, mengunggah status di akun Twitter-nya setelah Trump membatalkan kunjungannya ke Inggris.

"Banyak orang London menegaskan bahwa Donald Trump tidak diterima di sini setelah dia memecah belah dunia. Akhirnya dia menyadari maksud tersebut," tulisnya.

 Kedubes baru ini dikelilingi oleh lokasi konstruksi.

Bukti pembangunan di Nine Elms telah menarik perhatian pebisnis kelas kakap seperti penerbit Penguin Random House, yang berencana pindah akhir tahun depan.

Ravi Govindia, kepala Dewan Wandsworth di kawasan itu berharap Trump bisa mencari peluang bisnis barunya saat datang ke Nine Elms.

"Kami menyasar hubungan yang baik dan erat dengan para pekerja, rakyat dan pemerintah AS, bahkan kami ingin hubungan ini lebih besar daripada pemerintahan tunggal manapun," katanya kepada AFP.

"Nine Elms sedang dalam masa pertumbuhan yang cepat, lantaran banyaknya pembangunan dalam waktu singkat," imbuh Govindia.

Selain itu, di sekitar kedutaan juga dibangun pub dan kafe untuk mendukung perubahan besar kota itu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya