4 Fakta Kuliner Unik Banjarmasin yang Perlu Anda Tahu

Selama empat hari di Banjarmasin dalam rangkaian #OppoSelfieTourWithF5, kami menjajal kulinernya dan menemukan fakta unik dan menarik

oleh Novi Nadya diperbarui 17 Jan 2018, 21:44 WIB
Rumah makan Depot Soto Bang Amat Banjarmasin (Liputan6.com/ Novi Nadya)

Liputan6.com, Jakarta Meski tidak se-familiar masakan Padang atau Manado, Banjarmasin mempunyai posisi bagus untuk urusan kuliner nusantara. Seperti nama soto banjar yang sudah merebak sebagai salah satu menu juara kota 1000 Sungai ini.

Nah, kami pun berkesempatan mencicipi kuliner Banjarmasin secara langsung dalam rangkaian #OppoSelfieTourWithF5 #TourDeBanjarmasin sejak 14-17 Januari 2017. Selain kelezatannya, ternyata ada beberapa fakta unik yang perlu Anda ketahui. Apa saja?


Soto Banjar dan Sop Banjar

Soto Banjar Bang Amat (Liputan6.com/ Novi Nadya)

Nama soto banjar memang sudah kesohor ke segala penjuru. Kami mencicipi soto banjar di Depot Soto Bang Amat. Apa, sih, bedanya soto banjar dan sop banjar? Ternyata terletak pada penggunaan lonton dan nasi. Jika soto pakai lontong sementara sop pakai nasi.

Isiannya sama, irisan ayam, telur bebek, dan cacahan perkedel. Lebih nikmat disantap dengan sate ayam dengan bumbu kacang yang diblender.

Sop Banjar dan Soto Banjar (Liputan6.com/Novi Nadya)

Porsi besar bikin kenyang

Lontong Orari (Liputan6.com/Novi Nadya)

Setelah menyantap soto banjar dan sop banjar sebagai makan siang, kami masih penasaran menjajal pamor Lontong Orari yang legendaris.

Rasanya pun tak mengecewakan, dengan perpaduan gurih santan dan manisnya masak habang. Olahan habang yang bisa dipilih adalah ikan gabus atau haruan, ayam, dan telur.

Sst, porsi sajian makanan di Banjarmasin tergolong besar. Bahkan pesan porsi setengah seperti jatah satu orang di Jakarta.


Nasi Kuning Banjarmasin

Nasi kuning khas Banjarmasin (Liputan6.com/Novi Nadya)

Bagi Anda yang tidak suka nasi kuning dengan ketan yang lengket, pasti menyukai nasi kuning Banjarmasin. Tekstur nasinya pera atau keras seperti nasi goreng.

Rempah-rempahnya juga tidak medok dan rasanya ringan. Yang membedakan adalah lauknya yang dimasak habang atau merah. Meski warnanya merah, tapi tidak terlalu pedas.


Sambal Gandaria

Sambal gandaria Rumah Makan Pondok Bakar Patin (Liputan6.com/Novi Nadya)

Jika kebanyakan rasa sambal di Banjarmasin tidak pedas, kami menjajal yang berbeda. Adalah sambal terasi yang dicampur dengan buah gandaria sehingga menghasilkan rasa pedas, asam, dan unik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya