Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat meski relatif terbatas pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG akan bergerak pada support 6.402 dan resistance 6.452.
Laju IHSG cenderung terbatas usai tembus rekor. Kemarin, IHSG naik 14,83 poin ke level 6.444,52 atau menembus rekor baru. Saham sektor industri dasar menjadi pendorong IHSG.
Dia melanjutkan, pelaku pasar masih optimistis dengan pasar saham dalam negeri. Hal itu ditandai dengan aksi beli bersih.
Baca Juga
Advertisement
"Investor asing pun tercatat net buy Rp 111,80 milisr melanjutkan tren aksi beli bersih investor asing sejak awal tahun 2018," kata dia di Jakarta, Kamis (18/1/2018).
Laju IHSG bertolak belakang dengan bursa di Asia yang mayoritas melemah. Indeks Nikkei susut 0,35 persen, Topix 0,18 persen, Shanghai 0,24 persen, dan Kospi 0,25 persen.
"Mayoritas indeks saham Asia yang tertekan aksi profit taking, "ujar dia.
Lanjar merekomendasikan saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Kimia Farma Tbk (KAEF).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Cetak Rekor Tertinggi
Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (17/1/2018), IHSG menguat 14,8 poin atau 0,23 persen ke posisi 6.444,51. Indeks saham LQ45 naik 0,03 persen ke posisi 1.093,67. Sebagian besar indeks saham acuan berada di zona hijau.
Ada 192 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sebanyak 156 saham melemah dan 123 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.452,50 dan terendah 6.420,06.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 445.905 kali dengan volume perdagangan 14,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,8 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 122,35 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.349.
Secara sektoral, saham industri dasar naik 2,20 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur menanjak 1,03 persen dan sektor saham pertambangan mendaki 0,69 persen.
Sementara yang melemah antara lain, keuangan turun 0,38 persen, konsumsi 0,29 persen dan aneka industri melemah 0,16 persen.
Advertisement