Korea Utara dan Selatan Gunakan Satu Bendera di Pawai Olimpiade

Korea Utara dan Korea Selatan sepakat untuk pawai bersama di bawah bendera unifikasi Korea dalam Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang.

oleh Citra Dewi diperbarui 18 Jan 2018, 09:09 WIB
Bendera unifikasi Korea (AFP)

Liputan6.com, Pyeongchang - Korea Utara dan Korea Selatan sepakat untuk pawai bersama di bawah bendera unifikasi Korea dalam Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korsel.

Mereka juga sepakat untuk menggabungkan tim hoki es perempuan dalam Olimpiade Musim Dingin pada 9 hingga 25 Februari 2018. Dua kesepakatan itu merupakan hasil dari pembicaraan yang dilakukan di Panmunjom, Demiliterized Zone (DMZ).

Dikutip dari BBC, Kamis (18/1/2018), jika rencana itu terealisasi, delegasi Korea Utara yang beranggotakan ratusan orang akan pergi ke Korea Selatan melalui jalur darat -- delegasi Korut termasuk 230 pemandu sorak, 140 musisi orkestra, dan 30 atlet taekwondo.

Jika hal tersebut terjadi, maka itu menjadi pembukaan jalur lalu lintas perbatasan untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun.

Selain itu, Korea Utara juga telah sepakat untuk mengirim delegasi dengan jumlah anggota sebanyak 150 orang ke Paralimpiade pada Maret 2018.

Namun, sejulmah kesepakatan tersebut harus disetujui oleh International Olympic Committee (IOC), yang pada 20 Januari nanti akan menggelar pertemuan di Lausanne, Swiss. Pasalnya, Korea Utara telah melewatkan tenggat waktu pendaftaran.

Sebagai tuan rumah, Korea Selatan juga perlu menemukan cara agar tak melanggar sanksi Dewan PBB. Sanksi tersebut berupa melarang adanya pembayaran tunai ke pihak Korut dan adanya daftar hitam pejabat senior Korea Utara tertentu.


Berbagai Respons di Korea Selatan

Olimpiade Musim Dingin 2018 akan digelar di Pyeongchang Korea Selatan pada Februari mendatang. (AP Photo/Lee Jin-man)

Pelatih hoki Korea Selatan dan sejumlah surat kabar konservatif telah menyatakan keprihatinannya tentang kemungkinan bergabungnya tim hoki perempuan. Mereka mengatakan, hal tersebut dapat merusak peluang Korea Selatan untuk memenangkan medali.

Kabarnya, puluhan ribu orang telah menandatangani petisi online yang mendesak Presiden Moon Jae-in untuk membatalkan rencana tersebut.

Namun, Moon berkata kepada para atlet Olimpiade Korea Selatan bahwa partisipasi Korea Utara dalam Olimpiade akan membantu memperbaiki hubungan antar-Korea.

Sementara itu Jepang melihat hal tersebut dengan kecurigaan. Menteri Luar Negeri Taro Kono mengatakan bahwa dunia tak boleh dibutakan dengan "serangan daya tarik" Pyongyang.

"Ini bukan saatnya untuk mengurangi tekanan atau untuk memberi pengahrgaan kepada Korea Utara," kata Kono.

"Fakta bahwa Korea Utara terlibat dalam dialog dapat diartikan sebagai bukti bahwa sanksi tersebut sedang berjalan."


Korea Utara Akan Kirim Girlband Favorit Kim Jong-un ke Korsel?

Siapa bilang Korea Utara tak punya girl band? Moranbong buktinya

Dua pekan lalu Korea Selatan dan Korea Utara tak saling bicara. Namun saat ini, ada kemungkinan bahwa Kim Jong-un akan mengirim girlband favoritnya ke Korea Selatan.

Spekulasi itu muncul saat sebuah wajah yang sama sekali tak pernah dibahas dalam politik Korea Utara muncul. Ia adalah Hyon Song-wol, anggota girlband Korea Utara, Moranbong.

Dikutip dari CNN, Hyon tiba-tiba hadir bersama sejumlah perwakilan Korea Utara dalam pembicaraan dengan Korea Selatan yang dilakukan di Demilitarized Zone (DMZ) pada Senin, 15 Januari 2018.

Kehadiran Hyon menimbulkan spekulasi bahwa Moranbong kemungkinan akan hadir dan tampil dalam Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korea Selatan, pada Februari 2018.

Dalam sebuah pernyataan yang dirils pada 25 Januari 2018, terdapat laporan bahwa Korea Utara juga akan mengirim 140 anggota dari Samjiyeon Orchestra sebagai bagian dari delegasinya. Namun, dalam pernyataan tersebut tak disebutkan soal Moranbong.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya