MotoGP 2018: Permintaan Dovizioso Bikin Negosiasi Berjalan Alot

Permintaan Dovizioso cukup beralasan lantaran dia berhasil mendongkrak popularitasnya

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jan 2018, 09:45 WIB
CEO Ducati, Claudio Domenicali, menilai pencapaian Andrea Dovizioso musim 2017 menjadi tanda-tanda kebangkitan Ducati di MotoGP. (dok. MotoGP)

Liputan6.com, Jakarta Bursa transfer pembalap MotoGP 2018 dinilai lebih menarik ketimbang dua tahun lalu. Ini disampaikan pembalap Ducati Andrea Dovizioso.

Dovizioso merupakan satu di antara beberapa pembalap top MotoGP yang kontraknya bakal berakhir pada tahun ini. Sejumlah spekulasi menyebut jika Little Dragon sedang mempertimbangkan banyak hal mengenai seberapa kompetitif di musim ini.

Hal lain yang akan menjadi tolok ukur, yakni masalah finansial. Proses negosiasi tim Ducati Corse dengan Dovizioso kemungkinan bakal berlangsung alot mengingat dia akan meminta gaji fantastis.

Permintaan Dovizioso cukup beralasan lantaran dia berhasil mendongkrak popularitasnya dengan menjadi runner up di musim lalu. Situasi inilah yang dinlai sebagai suatu yang akan menyedot atensi banyak penggemar ketimbang tahun 2015 lalu.

"Ini akan menjadi tahun yang penting, mungkin bahkan lebih dari tahun 2015. Ada beberapa keadaan tertentu, Marquez mungkin memutuskan untuk meninggalkan Honda dan Valentino cepat atau lambat akan pensiun. Kemudian semua orang akan menyinggung mengenai masa depan saya, namun saya punya penilaian untuk berubah," ungkap Dovizioso seperti dikutip dari GPone, Kamis (18/1/2018).


Ganggu Konsentrasi

Foto dok. Liputan6.com

Persoalan masa depan pembalap top MotoGP rupanya cukup mengganggu konsentrasi Dovizioso. Tapi dia mengaku harus fokus pada pengujian musim dingin dan balapan pertama di Qatar, Maret mendatang.

"Saya tidak ingin memikirkan hal lain. Saya belum berbicara dengan Ducati tentang masa depan, meski saya pikir kami akan segera melakukannya," tambah Dovizioso.


Gandeng Mentor?

Foto dok. Liputan6.com

Dovizioso diketahui belum tertarik menggandeng mentor di garasinya. Pembalap Italia itu lebih suka untuk menggeneralisasi semuanya dengan sendiri, karena menurutnya, tidak semua pelatih melakukan pekerjaan yang sama.

"Sebagai contoh, menurut saya Luca Cadalora (mentor Rossi) itu unik. Dari sudut pandang teknis dia memiliki mata tertentu dan sedang melakukan pekerjaan tertentu dengan Valentino. Tapi tidak ada yang bisa melakukan selain Luca. Maka jangan lupa bahwa semua pengendara berbeda dan memiliki kebutuhan yang berbeda, apa yang bekerja untuk orang mungkin tidak bekerja untuk orang lain," pungkas Dovizioso. (David Permana)

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya