Liputan6.com, Jakarta Makanan cepat saji seperti burger atau piza memang mengenyangkan. Namun pernahkah Anda membayangkan, apa yang terjadi pada tubuh bila terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji?
Dalam studi terbaru, makanan cepat saji seperti burger atau piza disebut bisa memicu infeksi bakteri. Hal ini terkait dengan makanan tinggi lemak yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Advertisement
Para ilmuwan menandai makanan tinggi lemak dan berkalori tinggi sebagai "makanan khas Barat" dan mengatakan dalam studinya, tikus yang mengonsumsi makanan cepat saji mengalami radang sistemik, seperti ditulis di jurnal Cell.
"Ketika seorang tikus mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula (kurang serat), respons sistem kekebalan tubuhnya melemah karena infeksi bakteri," kata peneliti, seperti dimuat Medicaldaily, Kamis (18/1/2018).
Saksikan juga video berikut ini:
Picu peradangan
Menurut periset Anette Christ dalam sebuah pernyataan dari Universitas Bonn di Jerman, makanan cepat saji dapat memicu peradangan yang tak terduga pada darah tikus.
Dan meskipun peradangan mereda begitu makanan yang tidak sehat diganti dengan yang lebih baik, perubahan genetik terkait dengan respons kekebalan tubuh tetap ada.
"Ketika patogen berbahaya muncul, ia akan membuka ingatan sistem kekebalan tubuh sehingga pertahanan tubuh melemah," ujar peneliti.
Penelitian baru ini memperluas konsep ini pada makanan cepat saji memiliki nilai gizi buruk. Terlebih, makanan ini memicu risiko diabetes dan masalah jantung.
Advertisement