Penuhi Panggilan Polri, Ustaz Zulkifli Bantah Sebar Hate Speech

Ustaz Zulkifli Muhammad Ali memenuhi panggilan Bareskrim Polri. Dia akan diperiksa sebagai tersangka atas kasus ujaran kebencian.

oleh Rezki Apriliya Iskandar diperbarui 18 Jan 2018, 15:54 WIB
Ustaz Zulkifli Muhammad Ali memenuhi panggilan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. (Liputan6.com/Rezki Apriliya Iskandar)

Liputan6.com, Garut - Ustaz Zulkifli Muhammad Ali memenuhi panggilan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. Dia akan diperiksa sebagai tersangka atas kasus ujaran kebencian atau hate speech.

Zulkifli datang ke Direktorat Tindak Pidana Siber Polri di Jalan Taman Jatibaru Nomor 1, Cideng, Jakarta Pusat, pukul 13.30 WIB, Kamis (18/1/2018).

Dia datang bersama ratusan simpatisannya, antara lain berasal dari Alumni 212, Tim Advokat Muslim, Organisasi Kebangkitan Jawara dan Pengacara atau Bang Japar, serta Front Pembela Islam (FPI). Namun, kepolisian hanya memperbolehkan 10 pengacara Zulkifli untuk mendampingi selama pemeriksaan.

Pengacara yang ikut mendampingi Zulkifli antara lain Novel Bamukmin dan Munarman. Sementara massa lainnya menunggu di depan gerbang Dirtipid Siber Bareskrim Polri.

"Saya datang untuk memenuhi undangan dipanggil sebagai tersangka ujaran kebencian, hate speech," kata Zulkifli di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Kamis (18/1/2018).

Zulfikli diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan ujaran kebencian atau hate speech saat berceramah yang terekam dalam sebuah video berdurasi dua menit. Namun, dia membantah telah menyebarkan ujaran kebencian. Menurut dia, ceramah dalam video tersebut berdasarkan pada hadis.

"Saya perlu meluruskan yang pertama apa pun yang telah saya sampaikan jelas seluruhnya ada hadis Nabi Muhammad yang menuntunnya," kata Zulkifli Muhammad Ali.

 


Pembelaan soal Ceramah

Soal ceramah huru-hara yang ia sampaikan, Zulkifli membantah kalau ingin membuat keonaran melalui ceramahnya. Dia justru ingin mengimbau rakyat Indonesia untuk mewaspadai ancaman-ancaman yang masuk ke Indonesia. Sebagai ulama, dia mengaku tetap mencintai NKRI.

"Saya sebagai ulama tentu menyampaikan dan saya sebagai putra bangsa asli kita cinta dengan negeri ini. Jadi tidak mungkin kalau ulama dikatakan sebagai pembuat kacau dan pembuat keonaran. Kita cinta dengan NKRI. Kami siap mati demi tanah air NKRI," ujar Zulkifli.

Dia mengaku tidak mengerti di mana letak ujaran kebencian yang disampaikannya dalam ceramahnya itu.

"Saya juga bingung letaknya di mana (ujaran kebencian). Justru saya mengajak umat Islam untuk melindungi Indonesia," kata Zulkifli.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya