Liputan6.com, Jakarta - Persoalan Apple yang sengaja menurunkan kinerja iPhone lawas melalui pembaruan software belum juga usai. Setelah dikritk terus oleh berbagai pihak, CEO Apple, Tim Cook, akhirnya buka suara.
Dilansir Softpedia, Jumat (19/1/2018), Cook dalam sebuah sesi wawancara dengan ABC menjelaskan Apple tidak pernah berniat merahasiakan soal penurunan kinerja iPhone kepada para pengguna.
Menurutnya, Apple sudah memberitahukan mengenai hal tersebut dalam catatan pembaruan iOS, tapi banyak pengguna tidak membacanya.
Baca Juga
Advertisement
"Ketika kami merilis pembaruan software, kami menjelaskannya. Namun, saya pikir tidak banyak orang yang memperhatikannya. Mungkin kami harus lebih jelas lagi (memberi informasi)," kata Cook,
Kendati demikian, Cook atas nama Apple tetap menyampaikan permintaan maaf kepada pengguna atas persoalan tersebut. "Kami sangat meminta maaf kepada siapa pun yang berpikir kami memiliki motivasi lain," ungkapnya.
Di sisi lain, pernyataan Cook itu tidak mengubah banyak hal. Apple kini mengadapi gugatan class-action, dengan beberapa di antara mereka meminta perusahaan tersebut memberikan uang ganti rugi.
Dikritik Pemerintah
Selain dikritik oleh para penggunannya, Apple juga harus menjelaskan cara perusahaan menurunkan performa iPhone dan rencana untuk mengatasi masalah tersebut oleh pemerintah di beberapa negara termasuk Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.
Selain itu, Prancis dilaporkan melakukan investigasi yang kemungkinan akan membuat Apple harus membayar denda dalam jumlah cukup besar.
Apple mengakui soal software iPhone yang bisa membuat kinerja ponsel melambat pada Desember 2017 dan sudah menyampaikan permintaan maaf.
Sebagai bentuk permintaan maaf, Apple memangkas harga penggantian baterai. Perusahaan juga akan melakukan perubahan pada software untuk menunjukkan kepada pengguna baterai tersebut bekerja dengan baik.
Di sisi lain, Apple saat ini dilaporkan sedang kesulitan mengatasi program diskon baterai karena kehabisan unit baru di sebagian besar toko. Program diskon baterai iPhone ini berlaku sepanjang 2018.
Advertisement
Apple Minta Maaf
Apple sebelumnya telah mengungkapkan alasan memperlambat kinerja iPhone lawas. Hal tersebut dinilai harus dilakukan untuk mengatasi degradasi baterai sebagai cara mencegah shutdown yang tidak terduga.
"Tujuan kami adalah memberikan pengalaman terbaik untuk para konsumen, yang termasuk kinerja secara keseluruhan dan memperpanjang masa hidup perangkat mereka," jelas pihak Apple pada bulan lalu.
Apple menambahkan, "Baterai Lithium-ion semakin lama menjadi kurang mampu menyuplai kebutuhan ketika berada di dalam kondisi dingin, memiliki muatan daya rendah atau seiring berjalannya waktu bisa membuat perangkat mati mendadak untuk melindungi berbagai komponen elektronik di dalamnya."
Mengingat berbagai pertimbangan tersebut, Apple sengaja memperlambat kinerja iPhone untuk mempertahankan masa pakai baterai. Selain itu, pada saat bersamaan juga bisa mencegah daya tahan baterai terkuras lebih cepat dari perkiraan, karena jika tidak dilakukan bisa menyebabkan perangkat mati mendadak.
Permintaan maaf Apple mengenai masalah ini pertama kali disampaikan pada Kamis (29/12/2017). "Kami tahu kalian pasti berpikir Apple telah mengecewakan kalian. Kami minta maaf," jelas Apple, sebagaimana dilansir dari The Verge.
Apple pun memberikan kompensasi kepada pelanggan berupa potongan harga bagi pemilik iPhone 6 dan setelahnya, yang ingin mengganti baterai hanya dengan US$ 29 dan penawaran ini berlaku sepanjang 2018.
Biaya tersebut jauh lebih murah daripada yang biasa dipatok untuk mengganti baterai iPhone, yakni lebih dari US$ 80.
Penurunan kinerja iPhone sendiri dilakukan melalui pembaruan software yang dirilis belum lama ini. Konsekuensinya adalah memperlambat kinerja sistem operasi (OS).
iPhone lawas yang dimaksud mulai dari iPhone 6s, 6s Plus, 6, 6 Plus, dan SE. iPhone 5s ke bawah tidak termasuk karena menurut Apple sudah berstatus obsolete (usang).
(Din/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: