Liputan6.com, Palembang - Tewasnya Badik alias Cika, pria yang berdandan seperti waria ini terus diusut Polresta Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Korban yang berusia 25 tahun ini ditemukan tewas mengenaskan di dalam salon tempatnya bekerja pada Selasa, 16 Januari 2018, sekitar pukul 11.00 WIB.
Kapolsek Sukarame Kompol Rivanda mengatakan, pihaknya sudah menyelidiki dua orang terduga pembunuh waria asal Kabupaten Ogan Komerin Ilir (OKI), Sumsel ini.
"Identitas dan motif pembunuhannya masih kita selidiki, tapi ciri-ciri pelaku sudah kita dapatkan," katanya kepada Liputan6.com, Kamis, 18 Januari 2018.
Pada saat mendapatkan informasi penemuan jenazah Cika, petugas langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan beberapa barang bukti, seperti tabung gas dan sehelai kain.
Baca Juga
Advertisement
Dari hasil olah TKP, ada dua kemungkinan motif pembunuhan waria tersebut. Korban diduga menjadi saksi atas pencurian para pelaku di kawasan sekitar atau adanya motif dendam pribadi antara korban dan pelaku.
"Semua itu dugaan dan masih dalam penyelidikan. Barang berharga milik korban juga tidak hilang," ujarnya.
Jasad waria ini ditemukan oleh pemilik salon, Hotom alias Kiki, saat akan masuk ke dalam tokonya, di Jalan KI Ahmad Dahlan, RT 33, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang.
Menurut Kiki, sebelum ditemukan tewas mengenaskan, dirinya melihat karyawan warianya tersebut sedang asyik berkomunikasi melalui telepon seluler dengan kekasihnya.
"Dia teleponan dengan cowoknya di Bangka, dari pukul 18.00 WIB sampai larut malam. Dia lagi galau, sepertinya lagi ada masalah dengan pacarnya," ujarnya.
Nonton Organ Tunggal
Cika yang baru satu bulan bekerja di salon Kiki, dikenal sebagai pribadi yang pendiam dan tak banyak bicara.
Kendati sebagai pegawai baru, tapi Cika diperbolehkan untuk menginap dan menjaga salon Kiki.
Kiki menjadi saksi mata yang pertama kali melihat jasad Cika tergeletak di dalam salon dengan darah yang berceceran.
Awalnya Kiki curiga dengan pintu depan salon yang tidak terkunci. Saat Kiki masuk, pintu salon agak terganjal.
Ketika dirinya melihat ke dalam, Kiki terkaget melihat tubuh tergeletak penuh luka.
"Saya langsung berteriak dan meminta tolong tetangga. Waktu saya temukan, sepertinya Cika sudah meninggal dunia," katanya.
Sebelum kejadian, Cek Naning (75), kakek korban, sempat bertemu dengan Cika yang sedang berjalan bersama teman-temannya.
Korban mengaku akan pergi menonton organ tunggal di dekat rumah kakeknya di Jalan Soekarno-Hatta, Palembang.
"Waktu ketemu, dia sama beberapa temannya pergi ke hajatan, ada organ tunggalnya juga," ujarnya.
Advertisement
Jeratan di Leher
Di mata sang kakek, Cika mempunyai kepribadian yang baik dan pendiam. Cucunya ini juga sering memberinya uang sehabis gajian.
Cika merupakan anak tunggal kedua orang tuanya. Namun, saat orang tuanya bercerai, Cika memilih tinggal terpisah dan mencari pekerjaan sendiri.
Dokter Forensik Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang Kompol dr Mansuri mengatakan, ada lilitan kain di leher korban saat jenazah akan divisum.
Setelah diperiksa, lilitan kain tersebut tidak menimbulkan bekas luka jeratan di leher, kemungkinan hanya terlilit saja.
"Ada luka robek akibat hantaman keras benda tumpul di kepala. Diduga ini yang menyebabkan korban tewas di tempat," ujarnya.
Korban diperkirakan meninggal dunia pada Senin, 15 Januari 2018, sekitar pukul 20.00 WIB hingga 00.00 WIB.
Cika baru ditemukan 12 jam setelah meninggal dunia. Para keluarga pun langsung membawa korban ke Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, untuk disemayamkan.
Saksikan video pilihan di bawah ini: