Ini 6 Senjata Rusia yang Diyakini Bisa Memicu Kiamat di Dunia

Dari berbagai macam, berikut 6 contoh senjata mematikan andalan Rusia, beberapa di antaranya telah rampung, sebagian lain masih dikembangkan

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 18 Jan 2018, 20:10 WIB
Cetak biru persenjataan nuklir Rusia (Supplied, Kementerian Pertahanan Rusia)

Liputan6.com, Moskow - Beberapa hari lalu, media ternama Amerika Serikat Huffington Post merilis artikel yang menyebut tentang kapal selam drone pembawa senjata kiamat milik Rusia yang tengah dalam proses pengembangan.

Mengutip sebuah dokumen -- yang seharusnya belum dirilis -- dari US Nuclear Posture Review, Kementerian Pertahanan AS HuffPost menulis bahwa alutsista teranyar itu merupakan sebuah peringatan yang sengaja ditujukan kepada Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya.

Dari dokumen tersebut, diketahui bahwa drone Rusia itu dikenal secara resmi dengan nama Ocean Multipurpose System Status-6.

Kapal selam drone peluncur rudal nuklir tersebut memiliki jarak tempuh hingga maksimal 10.000 km, dapat menyelam sejauh 1 km di bawah permukaan laut, dan bisa mencapai kecepatan maksimal hingga 103 km/jam.

Alutsista itu juga mampu membawa hulu ledak nuklir sebesar 100 megaton.

Seperti dikutip dari BBC, alutsista itu dirancang untuk mampu 'menghancurkan instalasi ekonomi penting musuh di wilayah pesisir dan menyebabkan kerusakan fatal di teritori musuh, dengan menciptakan area kontaminasi radioaktif yang luas, sehingga tak lagi dapat digunakan untuk militer, ekonomi atau aktivitas lainnya untuk waktu yang lama'.

Namun, bukan hanya OMS Status-6 saja yang menjadi senjata mematikan andalan Rusia. Dari berbagai macam, berikut 6 contoh senjata Rusia lainnya yang diyakini mampu cetuskan kiamat di dunia. Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber (18/1/2018).


1. Satan 2

Rusia melakukan uji coba rudal Satan 2 dalam latihan yang digelar pada 26 Oktober 2017. (Rusian Ministry of Defense)

Rusia memiliki senjata nuklir yang bernama RS-28 Sarmat atau 'Satan' -- julukan yang diberikan NATO' -- yang digadang-gadang dengan sekali tembakan saja mampu 'menghapus' Pantai Timur Amerika jika PD III meletus.

Rusia diyakini juga memiliki 55 senjata yang 'siaga'. Namun para ahli mengingatkan cukup hanya dengan lima di antaranya saja sudah bisa membuat Pantai Timur Amerika hancur lebur.

Mengerikannya lagi, senjata-senjata itu bahkan disebut-sebut mampu membuat bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki dalam PD II 'terlihat' tak ubahnya 'senapan mainan'.

Mantan asisten sekretaris kementerian keuangan untuk kebijakan ekonomi, Paul Craig Roberts, memprediksikan secara gamblang tentang serangan apokaliptik Rusia terhadap AS.

"Salah satu rudal nuklir Satan dapat menghapus tiga per empat wilayah negara New York selama ribuan tahun," ujar Roberts.

Rudal Satan disebut mampu membawa hulu ledak nuklir dengan muatan hingga 20.000 kiloton. Ini seribu kali lebih kuat daripada bom yang dijatuhkan di Nagasaki.

Dengan muatan maksimum, sekali hantam Satan mampu membunuh 4,5 juta orang di New York, melukai 3,6 juta orang dan mengirimkan radioaktif yang dapat menyebar melampaui jarak 600 mil.

Satan juga dapat dipersenjatai dengan 10 nuklir kecil berkekuatan 550 kiloton di mana setiap nuklir ini dapat menyebar melintasi daerah yang luas dan nyaris tak dapat dicegat.

 


2. Jet Tempur Sukhoi Generasi Kelima

Sukhoi Su-24 (Wikimedia Commons)

Andrey Frolov, pemimpin redaksi majalah Eksport Vooruzheniy, memprediksi salah satu yang akan diadakan adalah jet tempur generasi kelima Sukhoi T-50.

"Pemerintah tidak punya uang untuk mendapatkan 50 pesawat ini seperti yang diharapkan sebelum krisis, jadi pesanannya akan datang dalam jumlah yang lebih sedikit,” kata Frolov. "Selain T-50, negara juga akan mendapatkan Sukhoi Su-34 dan Su-30SM."

Militer Rusia juga akan memperbarui pengebom strategis Tupolev Tu-160M2 dan pengebom jarak jauh Tu-20M3 menjadi sesuai standar Tu-22M3M.

"Kemenhan juga berencana mendanai pengembangan pengebom strategis generasi selanjutnya, Tupolev PAK DA, tapi pesawat ini belum akan selesai hingga paling cepat satu dekade ke depan," ujar Frolov.

 


3. Tank T-14

Tank T-14 buatan Rusia (Wikimedia Commons)

Rusia terus mengembangkan kekuatan tempurnya. Salah satunya pengadaan Platform Tempur Universal Armata, terutama tank tempur utama canggih T-14.

T-14 dapat menembakkan hingga 10 rentetan peluru per menit dengan jarak tembakan hingga tujuh kilometer.

Sebagai perbandingan, tank M1 Abrams milik AS hanya mampu menembakkan tiga rentetan peluru per tiga menit dengan jarak hingga 4,6 kilometer.

Keberadaan tank tersebut konon membuat negara-negara anggota NATO ketar-ketir.

Apalagi, dalam kendaraan lapis baja Armata T-14, Negeri Beruang Merah itu juga membangun Active Protection Systems (APS) yang membuat sistem senjata anti-tank (anti-armour weapons) yang ada saat ini tak mempan.

Termasuk, misil kendali buatan AS, Javelin, yang digunakan oleh militer Norwegia.

Peringatan soal kehebatan alutsista Rusia disampaikan Brig Ben Barry dari International Institute for Strategic Studies (IISS) di London.

Dia mengatakan, itu adalah masalah yang sebagian besar negara-negara NATO tak bisa menghadapinya.

Dikutip dari BBC, Rabu 31 Mei 2017 APS terancam membuat senjata anti-tank yang ada saai ini tidak efektif.

"Dan hanya ada sedikit diskusi nyata mengenai hal ini di antara militer Barat," kata Berry.

Dia menambahkan, beberapa negara sedang melakukan penelitian dan uji coba untuk melengkapi tank mereka dengan APS.

"Tapi sepertinya mereka tidak nyaman dengan dampaknya terhadap senjata anti-tank mereka sendiri," katanya.

Norwegia adalah salah satu negara NATO yang kali pertama bisa menangkap informasi kemampuan senjata Rusia itu.

Norwegia berencana mengeluarkan rencana anggaran pertahanan baru dengan perkiraan biaya 200-350 juta krona atau sekitar US$ 24 hingga 42 juta untuk mengganti rudal Javelin yang telah mereka miliki.

Tujuannya adalah mempertahankan kapasitas untuk melawan kendaraan lapis baja berat dari negara tetangganya, dalam hal ini Rusia.

"Ada kebutuhan untuk rudal anti-tank yang bisa menembus sistem APS"," kata Ben Berry.

 


4. Tsar Bomba

Efek dahsyat ledakan Tsar Bomba (dokumen Liputan6.com)

Pada 30 Oktober 1961, Uni Soviet melakukan uji coba peledakan bom paling kuat dan punya tenaga penghancur nomor wahid.

Bom itu resminya bernama RDS-220. Namun pihak Barat menjulukinya Tsar Bomba, 'Raja atau Kaisar dari Segala Bom'.

Kekuatannya 57 megaton, setara dengan 10 kali total bom yang meledak pada Perang Dunia II, atau 1.400 kali lebih dahsyat dari gabungan bom atom Hiroshima dan Nagasaki. Jika diledakkan di daratan, negara pun bisa hancur karenanya.

Senjata berkode Vanya itu adalah senjata nuklir paling kuat yang pernah diledakkan.

Pada pukul 11.31 waktu setempat, bahan peledak itu dijatuhkan dari kapal terbang yang langsung bergegas menjauhi lokasi. Pilotnya hanya punya 188 detik untuk lolos dari efek ledakan bom.

Sesaat setelah meledak, awan jamur mengepul setinggi 64 kilometer. Ionisasi dari ledakan menyebabkan gangguan radio komunikasi selama berjam-jam.

Semua bangunan di desa Severny -- baik terbuat dari kayu ataupun bata-- yang terletak pada 55 km dari lokasi uji coba ikut hancur.

Getaran dari uji coba bom ini terasa hingga 1.000 kilometer dari lokasi peledakan. Badan Seismologi Swedia mengonfirmasi getaran di wilayah mereka, berasal dari uji coba bom nuklir Tsar Bomba.

Bom juga mengakibatkan getaran kaca, dan ada yang pecah, hingga radius 900 km, mencapai Norwegia dan Finlandia.

Dampak luar biasa dari Tsar Bomba hanya setengahnya dari efek maksimumnya -- yang kekuatannya 100 megaton. Untung senjata itu tak sempat digunakan dalam perang. Jika sebaliknya yang terjadi, niscaya yang terjadi adalah bencana.

Pemimpin Uni Soviet kala itu, Nikita Khrushchev mengatakan, langkah ini merupakan cara untuk menunjukkan kepada negara Barat bahwa Soviet patut menjadi negara adidaya. Atau dalam istilah mereka disebut Kuzkina mat, demikian seperti dimuat situs Gizmodo.

 


5. Tank Laser

Tank laser 1K17 Szhatie (Wikimedia Commons)

Tidak efektif, tidak diperlukan, mahal, juga sangat tertutup -- begitu cerita-cerita yang beredar mengenai proyek tank laser 1K17 Szhatie.

Pengembangan senjata tersebut dilakukan pada akhir era 1980-an. Awalnya, senjata tersebut diharapkan bisa mematikan objek listrik pesawat, kapal laut, kapal selam dan senjata lawan.

Kunci dari laser yang ada dalam tank ini berada pada 30 kilogram batu permata yang ada di dalamnya.

Selain mahal, ada hal yang menyebabkan proyek ini berhenti. Termasuk di antaranya, runtuhnya Uni Soviet.

Juga, dicurinya gambar prototipe senjata tersebut oleh seorang anggota militer Soviet yang membelot ke Barat.

 


6. Kapal Selam Terbang

Kapal selam terbang rancangan Boris Ushakov (Wikipedia)

Ahli mesin Uni Soviet, Boris Ushakov mengembangkan sebuah cetak biru untuk pesawat tiga mesin.

Guna dari salah satu mesin itu adalah menutup lambung luar kapal. Sehingga menyebabkan pesawat tersebut tidak cuma bisa terbang namun juga menyelam.

Kapal selam terbang itu juga dilengkapi dua buah terpedo yang dipersiapkan menjadi senjata ampuh untuk melawan musuh.

Proyek ini sempat terhenti pada 1939. Namun, pada 1943 atas perintah Dinas Rahasia Uni Soviet proyek ini dilanjutkan.

Prototipe pertamanya diluncurkan pada 1947. Proyek ambisius tersebut dihentikan bertepatan dengan berakhirnya Perang Dunia I.

Saat itu, Soviet beralasan mereka ingin mengembangkan penelitian ke sektor lain.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya