Liputan6.com, London - Ketika pasangan hidup meninggal dunia terlebih dahulu, perasaan kehilangan sangat sulit dihindari, apalagi tatkala mengingat wasiatnya. Seakan-akan, suara mereka terdengar begitu dekat di telinga.
Tiap saat, kita pasti akan selalu mengingat mereka. Menjalankan pesan terakhir orang terkasih adalah hal yang dilakukan agar memori kita terhadap mereka akan selalu ada.
Inilah yang terjadi oleh salah seorang warganet di Twtiter. Dia membagikan cerita tentang wasiat terakhir sang ibu kepada suaminya tentang tanaman-tanaman peninggalannya. Kisah itu mengharukan sekaligus mengocok perut.
Dikutip dari Indy100, Kamis (18/1/2018), adalah Antonia Nicol, seorang pemadam kebakaran London Fire Brigade, yang memulai kisah wasiat tanaman itu.
Baca Juga
Advertisement
"Sebelum ibuku meninggal, dia memberi ayahku instruksi ketat untuk menyirami tanaman di kamar mandi. Dia pun menyiraminya dengan khidmat dan menjaga mereka tetap hidup. Mereka terlihat sangat menakjubkan sehingga ia memutuskan untuk membawa mereka ke rumah barunya... dan rupanya tanaman itu terbuat dari plastik! Aku bisa mendengar ibuku terkikik-kikik," tulis Antonia Nicol.
Postingannya terkait wasiat itupun langsung viral. Dalam 24 jam, ia menerima 27 ribu retweets, dan 87.000 likes. Rupanya, banyak orang yang secara emosional terhubung dengan kisahnya.
Para warganet pun mengirim pesan ke Antonia dengan penuh pujian.
Setelah viral dan banyak respons positif, Antonia menceritakan pengalamannya di dunia maya kepada ayahnya yang ternyata menyukainya!
"@dannywallace, ayahku menyukai cerita ini, dia bahkan kembali menyirami tanaman pakis plastik ibuku," tulis Antonia.
"Jujur, kami semua sangat bangga ayahku begitu berdedikasi menyirami tanaman plastik ibuku," tuis Antonia lagi.
Akun bernama Suzanne berkomentar, "Keren banget! Ibu Anda pasti orang yang lucu."
Antonia membalas soal ibu dan wasiatnya, "Benar, dia orang yang lucu. Ia memiliki selera humor yang menggemaskan."
15 Tahun Raib, Wasiat Terakhir Sang Ibu untuk Anaknya Ditemukan
Jika wasiat ibu Antonia begitu lucu, lain halnya dengan wasiat Bethany Gash. Ia kehilangan surat terakhir sang ibu sebelum wafat. Namun, 15 tahun kemudian, ia menemukannya di sebuah toko buku.
Bethany Gash, berpikir bahwa ia tak akan pernah melihat lagi kata-kata terakhir sang ibu, Lisa, setelah surat itu tidak diketahui keberadaannya. Surat tersebut hilang saat Betahny pindah rumah ketika dirinya berumur 6 tahun.
Pemilik toko buku bekas Bondgate Books, Gordon Draper, merupakan orang yang menemukan sebuah amplop berisi surat dan foto yang terselip di tumpukan buku.
Dalam surat itu tertulis, "Jika ayahmu membaca surat ini kepadamu, itu karena aku telah meninggal dan pergi ke surga untuk hidup bersama malaikat."
Sang ibu juga menulis bahwa dirinya memiliki "dada yang buruk" hingga operasi pun tak mampu memulihkan kondisinya.
"Aku akan selalu ada di langit untuk memastikan dirimu baik-baik saja dan menjagamu, ketika ada bintang terang di langit, sama seperti lagu Twinkle Twinkle Little Star, itu aku...aku harap kau tak melupakanku karena aku adalah ibumu."
Sang ibu tak lupa mengingatkan Bethany untuk merawat Rossie, kelinci peliharaannya.
"Aku tak pernah melihat surat itu selama 15 tahun. Ketika dikembalikan kepadaku dalam kondisi yang sangat baik, itu merupakan hal luar biasa," ungkap Bethany ketika menemukan surat dari ibunya.
Sebelum surat itu hilang, ayah Bethany, Keith, telah membaca pesan itu kepada putrinya setelah Lisa meninggal pada usia 36 tahun akibat cystic fibrosis.
"Mungkin surat itu dimasukkan ke sebuah buku untuk menjaganya tetap aman, namun akhirnya tersingkir ketika pindah rumah. Aku berpikir bahwa aku tak pernah melihat surat itu lagi," ujar Bethany seperti dikutip dari The Guardian, September 2016 lalu.
Bethany juga mengatakan, ia akan menunjukkan surat itu kepada putranya Oliver (19 bulan), ketika sudah cukup dewasa untuk mengerti.
"Aku bisa melihatnya kapanpun aku mau dan kata-kata itu sangat dekat dengan kami. Ini merupakan kenangan terakhir dari ibu yang aku punya," ungkapnya.
Draper mengaku sangat gembira karena ia dan temannya, Albert Mark dapat mengembalikan surat itu, dengan cara memasangnya di surat kabar Northern Echo.
"Ia sangat terkejut ketika menemukan surat itu kembali. Ia pikir dirinya tak akan melihatnya lagi. Ia telah putus asa mencarinya," ujar Draper.
Advertisement